EconomicReview-Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengakui adanya 500 ton beras di Gudang Bulog Bittoeng, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan yang hilang. Beras tersebut hilang karena kepala Bulog di daerah meminjamkan stok beras kepada mitra swasta.
Kepala Gudang Bulog Bittoeng, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan kini resmi dipecat oleh Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso usai kasus ratusan ton beras hilang dari gudang tersebut.
“Saya gak main-main itu, langsung copot. Itu sudah melibatkan Bulog, oknum Bulog, kepala gudang, nanti dipecat, harus,” kata Buwas usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI.
Buwas sendiri mengklaim, setidaknya 500 ton beras hilang dari Gudang Bulog Bittoeng. Penyebabnya karena kepala gudang tersebut meminjamkan stok beras ke swasta. Namun, ia sendiri mengaku belum bisa memastikan.
Saat ini, kata Buwas, Bulog dan pihak terkait sudah melakukan penyelidikan guna mengungkap kasus hilangnya 500 ton beras dari gudang tersebut.
“Jadi yang 500 ton itu, ini kan baru kita penjajakan. Diambil keterangan dari internal kita. Katanya ini dipinjamkan. Apa pun namanya, itu akan dipertanggungjawabkan secara hukum,” ujar Buwas.
Jika nanti saat penelusuran terbukti hilanganya beras ini sudah menunjukkan titik terang. Buwas menyebut, pihak yang bersangkutan wajib mengembalikan berasnya.
“Harus segera mengembalikan yang 500 ton itu, Semua sedang ditangani internal kita. Tapi kita sudah menyiapkan itu untuk ditangani secara hukum karena itu pidana,” ujarnya.
Polres Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan katakan hingga kini tengah melakukan pengembangan kasus dengan memeriksa lima orang saksi.
“Sementara ini kita melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dulu. Dan yang baru memberikan klarifikasi sebanyak lima orang,” kata Kasatreskrim Polres Pinrang, AKP Muhalis.
Dugaan sementara, sudah dua bulan beras yang diperkirakan mencapai 500 ton itu dijual oleh pihak tidak bertanggung jawab dari Bulog tanpa melalui prosedur resmi kepada mitra.