EconomicReview- Ditengah mewabahnya virus covid-19, kesulitan akses dan perlintasan antar negara diyakinin turut memperlambat perekonomian global saat ini. Hal ini sekaligus memberi kecemasan bagi para PMI (Pekerja Migran Indonesia) dan UKM Indonesia.
Terkait hal ini, dengan misi memberi kemudahan bagi para pekerja migran dan pelaku UKM Indonesia, Zendmoney hadir sebagai penyedia layanan remitansi dengan menggunakan inovasi digital untuk mempermudah transaksi antar negara. Zendmoney mewujudkan layanan Remitansi berbasis teknologi yang diyakini mempermudah dalam memenuhi kebutuhan pekerja migran dan UKM di Indonesia
Zendmoney, sebuah perusahaan rintisan yang bergerak di bidang remitansi berbasis teknologi dan beroperasi dibawah izin Bank Indonesia, telah secara aktif memenuhi kebutuhan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri, sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam usaha ekspor dan impor mereka dan pengguna jasa Zendmoney di luar negeri dengan menyediakan fasilitas pengiriman uang yang aman, cepat dan lebih terjangkau.
2020, Masih Fokus Pada Pekerja Migran
CEO dan Co-Founder Zendmoney mengatakan Bong Defendy menyatakan ditengah kondisi pandemi saat ini, kebutuhan akan layanan transfer dana yang cepat, lebih terjangkau dan aman menjadi lebih krusial, terutama bagi para PMI yang sedang berada diluar negeri dan teman-teman UKM.
“Dengan semangat ingin membantu dan memudahkan para PMI, kami hadir sebagai usaha remitansi berbasis teknologi yang dapat memudahkan teman teman PMI yang ingin mengirimkan uang bagi sanak saudara yang ada di tanah air, juga teman-teman dari sektor UKM untuk usaha mereka, agar dapat merasa tenang dan dapat mengirimkan dana dengan cepat tanpa perlu menunggu berhari hari, karena sistem Zendmoney bekerja secara realtime dan flat fee,” papar Defendy.
Diterangkannya, Zendmoney secara khusus menyasar negara-negara di mana banyak PMI bekerja. Mulai dari Tiongkok, Malaysia, Singapura, hingga Hong Kong. Untuk negara seperti Malaysia dan Hong Kong kebanyakan yang menggunakan Zendmoney adalah para pekerja migran. Sementara untuk negara seperti Tiongkok dan Singapura banyak pelaku UKM yang bertransaksi dengan Zendmoney.
Ia melanjutkan, melihat peluang dari industri remitansi. Menurut dia, sudah belasan tahun industri itu tak tersentuh teknologi. Melalui layanan transfer digital, Zendmoney membidik empat target. Di antaranya para pekerja migran, traveler, para pelaku bisnis UMKM, dan pelajar.
“Dari 4 sektor tadi, yang harus dibantu adalah pekerja migran. Banyak fraud yang dihadapi, misalnya ditipu saat akan mengirim uang pada keluarga. Target kami fokus cover seluruh pekerja migran yang saat ini ada 9,2 juta jiwa,” ungkapnya.
Meskipun saat ini masih terbilang belum menjangkau migran secara keseluruhan, Zendmoney terus optimis, yakni diantaranya untuk dapat menjangkau target yang lebih luas zendmoney mengoptimalisasi teknologi dan mengunakan inovasi digital untuk menghasilkan remitansi berbasis teknologi yang cepat, lebih terjangkau dan aman untuk memudahkan PMI dan UKM.
Flat Free Jadi Daya Tarik Tersendiri
Lebih dari itu Defendy memaparkan, di tengah situasi pandemi saat ini, dimana nilai tukar valuta asing sangat tidak menentu, kerap memberi dampak kurang baik terhadap pengguna remitansi, karena adanya kenaikan tarif pengiriman yang dibebankan oleh layanan pengiriman uang baik dari dalam maupun luar negeri. Zendmoney mengambil langkah yang berbeda dengan konsisten memberikan biaya pengiriman dengan pendekatan flat fee sehingga terjangkau bagi semua pengguna.
“Flat fee merupakan salah satu poin pembeda kami dengan yang lain. Kebanyakan jasa remitansi konvensional menerapkan tarif transfer dana berdasarkan persentase dari nilai yang dikirim, Zendmoney menerapkan tarif flat fee, karena paham bahwa kebanyakan pengguna kami merupakan para PMI dan UKM yang mungkin akan terbeban dengan biaya transfer yang berdasarkan persentase nilai dana yang ditransfer, ” lanjut Bong Defendy.
Turut Mempermudah UKM Indonesia
Selain masih berfokus pada Migran, Usaha Kecil Menengah (UKM) juga merupakan sektor penguna Zendmoney sejalan dengan visi Zendmoney dalam mendukung UKM. Dengan semakin berkembangnya sektor manufaktur di Indonesia, Zendmoney hadir untuk memenuhi kebutuhan layanan remitansi yang dapat membantu proses ekspor dan impor oleh para UKM di Indonesia.
“Saat ini kami sedang mencoba mengembangkan layanan bagi para teman teman UKM di Indonesia agar bisa mendapatkan jasa layanan remitansi yang lebih terjangkau dan juga cepat sehingga bisa membantu usaha mereka. Kami juga sedang berusaha untuk membuka koridor baru agar bisa membantu teman teman TKI di negara lain, dan juga mengembangkan model bisnis untuk remitansi outbond,” tutup Defendy (olifia)