Economic Review – Jakarta, 17 Januari 2025 – Media Economic Review sebagai salah satu media bisnis ekonomi menyelenggarakan penghargaan bergengsi Workshop & Award “Indonesia Enterprise Risk Management & Award -VII 2025” (IERMA-VII-2025) di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan pada 16 Januari 2025. Untuk penyelenggaraan tahun ini yang memasuki tahun ke-7, IERMA mengangkat tema “The Challenges and to Mitigate Corporate Risk in 2025”.
IERMA-VII-2025 menghadirkan Ketua Dewan Juri dan pembicara Dr Dewi Hanggraeni, MBA, CA, CACP, Dekan FEB & FKD Universitas Pertamina yang juga Ketua Umum Perhimpunan Penggiat Tatakelola, Risiko dan Kepatuhan. Rektor Cyber Universty, Gunawan Witjaksono, BSEE, MSEE, PhD, SMIEE, CISA, IPU, sebagai Penasehat, Satia Indrarini, SH, MM, Komite Nominasi & Remunasi PT KAI (Persero), Founder Training Consultan PT Sedya Abiwara Inggil. Sejumlah petinggi dari Bank, BUMN, Insurance, Multifinance, BPD, dan perusahan non-finance juga turut menghadiri acara penganugerahan bergengsi ini.
PT Bank Mayapada International Tbk. berjaya tahun ini dengan meraih penghargaan “The Best Indonesia Enterprises Risk Management Award VII – 2025 Gold Award (B) untuk kategori Public Company – Bank – Asset > Rp100 triliun”.
Di Bank Mayapada, Manajemen risiko berperan penting sebagai bentuk preventif atas segala risiko yang dapat menghambat keberlangsungan perseroan dan merupakan bentuk upaya Perseroan dalam mencapai risk appetite.Dalam implementasinya, manajemen risiko meliputi analisis terhadap profil risiko serta pengelolaan terhadap seluruh ketentuan internal terkait yang dengan pengelolaan risiko bisnis, kebijakan, pedoman, prosedur, dan sistem informasi, yang mempertimbangkan toleransi risiko serta dampaknya terhadap bisnis bank.
Penerapan manajemen risiko di Bank Mayapada dipantau oleh Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan laporan dari Divisi Risiko Terintegrasi, Divisi Risiko Kredit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Manajemen Risiko.Bank Mayapada menerapkan konsep three lines of defense pada seluruh operasionalnya serta meliputi seluruh jajaran organisasi. Three lines of Defense mencakup, 1. Pertahanan lapis pertama (1) yaitu Risk Taking Unit (RTU) adalah satuan kerja utama pada pengambilan dan pelaksanaan keputusan atasrisiko (pemilik dan pengelola risiko). RTU akanmelaporkan hasil penilaian unit terkaitpengelolaan risiko kepada atasan.2. Pertahanan lapis kedua (2) yaitu manajemen risiko bertugas untuk menyediakan pengawasan terkait risiko berdasarkan kondisi sekarang dan masa depan.
Pertahanan lapis ketiga (3) dilakukan oleh Audit internal dan Dewan Komisaris yang berfungsiuntuk mengawasi risiko secara independen.Pemeriksaan secara internal dilakukan oleh Audit Internal. Lalu Dewan Komisaris berfungsi untuk mengawasi dan melakukan mitigasi terhadap budaya manajemen risiko Bank Mayapada serta memahami dan memberikan arahan. Sebagai upaya lebih, pertahanan lapis ketiga juga dilakukan oleh pihak eksternal yaitu auditor eksternal (KAP) dan regulator (OJK).