EconomicReview-Secara umum, hasil survei INDEF menunjukan bahwa industri transportasi dan logistik online merupakan industri yang cukup tangguh bahkan ditengah-tengah ketidakpastian ekonomi seperti yang terjadi sebelumnya di tengah pembatasan mobilitas saat puncak pandemi COVID-19.
Permintaan pada layanan transportasi online contohnya, cenderung stabil dan bahkan meningkat setelah pelonggaran pembatasan mobilitas seperti saat ini dengan frekuensi pemakaian setiap pengguna rata rata 4 – 12 kali setiap minggunya.
Perubahan pola konsumsi masyarakat dari offline ke online yang tumbuh di tengah pandemi dan diperkirakan terus bertahan setelah pandemi, serta mobilitas yang semakin membaik akan membuat permintaan transportasi dan logistik online terus meningkat.
Jasa transportasi dan logistik online telah menjadi pilar perkembangan ekonomi digital Indonesia. Permintaan yang tinggi dan ketatnya persaingan beberapa penyedia aplikasi transportasi online mendorong INDEF mencoba memahami lebih dalam bagaimana industri ini bekerja dan perkembangannya.
Penelitian dilakukan pada bulan Agustus dan September 2022 melalui survei kepada konsumen transportasi online dan pedagang daring sebagai konsumen logistik online.
Preferensi konsumen terhadap kedua layanan tersebut juga mulai bergeser. Aspek-aspek seperti keamanan dan efisiensi waktu jadi pertimbangan utama konsumen. Bergeser dari semata-mata keterjangkauan harga yang sebelumnya menjadi preferensi utama.
Meskipun konsumen mempunyai lebih dari satu aplikasi transportasi online dan logistik di dalam ponsel pintarnya, aplikasi super-app seperti Gojek dan Grab menjadi pilihan utama konsumen untuk kedua layanan, dengan Gojek masih menjadi brand dengan tingkat kepuasan tertinggi dari
konsumen.
Berikut rincian tingkat penggunaan konsumen untuk masing-masing layanan:
Transportasi online: Gojek (82 persen), Grab (53 persen), Maxim (19,6 persen), InDriver (4,9 persen)
Logistik online: Gojek (64 persen), Grab (42 persen), ShopeeXpress (28 persen), Lalamove (18,7 persen), AnterAja (10,9 persen), NinjaXpress (7,8 persen), dan Deliveree (5,4 persen)
Riset ini sendiri mulai dilakukan INDEF di 5 kota besar di Indonesia yaitu Jabodetabek, Bandung, Palembang, Bali, Yogyakarta, dan Palembang terhadap 2310 responden pengguna transportasi
online, dengan karakteristik 51,6% laki laki dan 48,4% perempuan, dengan usia terbanyak berada di rentang 20 – 30 tahun (54,16%) dan 30 – 49 tahun (43,2%), dengan pendapatan per bulan rata rata 2,5 – 5 juta (25,66%).
Untuk logistik online, dilakukan INDEF di 3 kota besar di Indonesia yaitu Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya terhadap 1155 responden yang merupakan social seller (penjual yang memanfaatkan media sosial untuk berjualan), dengan karakteristik 41% laki laki dan 59% perempuan, dengan usia terbanyak berada di rentang 18 – 29 tahun (45,83%) dan 30 – 41 tahun (41,67%), dengan pendapatan per bulan rata rata 2,5 – 5 juta (31,58%) dan 5 – 10 juta (28,95%).