EconomicReview-Penemuan spektakuler kembali dirilis oleh ahli dermatologi dan estetika, dr. Ayu Widyaningrum, MM, Magister AAAM, Magister IBAM. dr. Ayu yang rutin mengikuti berbagai workshop dermatologi dan estetika di berbagai negara ini baru saja menghadirkan “fat filler” yang merupakan sebuah teknologi treatment kecantikan yang diklaim sangat aman bagi para pasien.
“Teknologi yang saya pakai, mungkin bukan yang pertama kali di Indonesia. Ada beberapa dokter yang mengadopsi treatment serupa, namun beda teknologinya. Saya pakai teknologi tabung dari Jerman,” ujar dr. Ayu dalam keterangannya kepada Farah.id.
Fat filler adalah suatu teknologi terbaru seperti halnya fat drop atau transfer lemak, yang diproses dengan centrifuge dan tabung khusus untuk mendapatkan pure lemak. Transfer lemak ini dilakukan untuk mengisi area smile line, cheek, teardrop atau kantong mata, dahi, marionette line, juga jaw line pasien.
Proses fat filler dimulai dengan mengambil 10-20 cc fat (lemak) pada pinggul atau bagian perut bawah pasien. Tindakan fat filler ini tanpa sayatan, hanya meninggalkan lubang kecil 0,2 milimeter yang kemudian akan menutup dengan sempurna.
Menurut dr. Ayu, fat filler memiliki manfaat luar biasa untuk estetika yang tentunya sangat aman dilakukan.
“Manfaat fat filler adalah mengurangi pemakaian filler-filler dan simulator kolagen yang mempunyai efek granuloma, bleber (berlebihan), asimetris, dan pastinya aman bagi tubuh pasien karena efek samping mikrosisnya hampir tidak ada, hanya 0,01 persen,” papar dokter yang telah meraih 124 penghargaan dari dalam dan luar negeri ini.
“Fat filler sangat aman karena ini dari pasien untuk pasien,serta kesannya lebih natural dan tidak too much,” imbuhnya.
Efek samping yang umumnya dialami pasien setelah melakukan fat filler terbilang kecil. Sebagai respons tubuh, akan ada sedikit bengkak dan memar juga rasa nyeri atau kram usai tindakan pengambilan lemak. Namun itu semua hanya berlangsung selama tiga hari.
Dijelaskan dr. Ayu, fat filler merupakan tindakan semi permanen. Dalam arti, wajah bisa kembali mengalami loss fat (kekurangan lemak) saat tubuh mengalami penurunan berat badan yang drastis.
“Kekurangan fat filler adalah bisa diserap tubuh saat berat badan turun drastis seperti misalnya 20-30 kilogram, akan ada loss fat sehingga area tertentu butuh dilakukan fat filler ulang setiap dua minggu atau satu bulan sekali. Yang pasti ini sangat aman karena sumbernya berasal dari tubuh pasien sendiri,” jelas pemilik Widya Aesthetic Clinic di Banjarmasin ini.
“Tidak ada bahan apa pun untuk dicampurkan pada fat filler, murni dari lemak tubuh pasien yang disterilisasi dan dipisahkan dari jaringan-jaringan lain sehingga terbentuk pure fat,” tegasnya.
Lemak murni itulah yang dimasukkan dengan cannula ke area wajah yang volumenya berkurang seperti kantong mata atau teardrop, smile line, marionette line, serta area-area temporal yang cekung akibat pertambahan usia atau akibat diet ekstrem yang dilakukan pasien.ang perlu diperhatikan adalah pasien dilarang untuk mengonsumsi seafood dan melakukan setrika wajah setelah melakukan tindakan fat filler. Jika wajah mendapat ultraformer, tingkat laser sampai titik burn tersebut dapat mengurangi efek fat filler, yang menyebabkan volume lemak lebih cepat diserap tubuh.
Pemilik nama lengkap dr. Ayu Widyaningrum, MM, Magister AAAM, Magister IBAM kelahiran Kotabaru, Kalimantan, 12 Agustus 1990 ini berhasil meraih 124 penghargaan berskala nasional hingga internasional dalam beberapa tahun terakhir kariernya, tepatnya sejak tahun 2018.
Pencapaian tersebut tak hanya di bidang dermatologi dan estetika yang menjadi spesialisasinya, tetapi juga untuk kategori sosial dan budaya. Dua di antaranya yaitu Highend Life Style Award untuk kategori Evolution of Beauty dari Majalah Highend (2023) dan The Most Inspiring Doctor and Beauty Expert 2023 di Singapura.