EconomicReview – Belum lama ini, pihak pengelola Candi Borobudur membuat kebijakan baru untuk traveler yang ingin berwisata ke sana. Dalam kebijakan baru tersebut, wisatawan kini dilarang untuk naik ke bagian atas Candi Borobudur yaitu Arupadhatu.
Candi Borobudur dipastikan siap menerima kunjungan wisatawan untuk libur Natal dan Tahun Baru. Namun pengunjung dilarang naik ke candi. Menparekraf Sandiaga Uno menjelaskan larangan naik ke candi itu terkait konservasi. Saat ini masih dilakukan penghitungan untuk menentukan daya dukung lingkungan (carrying capacity).
Senada dengan Sandiaga, Direktur Destinasi Pariwisata Badan Otorita Borobudur Agustin Paranginangin juga kembali menegaskan bahwa wisatawan tak diperkenankan menginjakkan kaki di atas candi. Namun Agustin menjamin, pengalaman liburan di Borobudur akan tetap menyenangkan.
Agustin mengatakan, sebanyak 20 desa wisata sudah disiapkan untuk menyambut kedatangan wisatawan. Banyak kegiatan yang dapat dinikmati, mulai dari bersepeda, kuliner, hingga belanja produk ekonomi kreatif. Selain itu, Agustin juga menawarkan destinasi di sekitar Borobudur yang dapat menjadi alternatif liburan. Sebut saja Dieng, Solo, dan Semarang yang juga menarik.
Menurut Kepala Auditor TWC (PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko) Aryono Hendro, pembukaan area atas candi merupakan kewenangan dari Balai Konservasi Borobudur atau dalam hal ini di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Untuk kapan berlakunya, belum ada tanggal pasti. Dan tentunya sebelum diberlakukan, dari pihak taman wisata maupun Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara) akan mengeluarkan rilis tertulis,” ujar Aryono sebagaimana dikutip dari Kompas.com
📸 : Tribun Travel