EconomicReview – Setelah Penanaman awal Presidensi G20 pada tgl 25 juni 2022 lalu Green Mangrove dan BakauMu sudah menanam Total 20.000 pohon Mangrove di lokasi kedonganan Tahura Bali.
Pada akhir penanaman ini Yayasan Green Mangrove dan BakauMu mengadakan
Puncak Penanaman Mangrove OJK & IJK bertepatan juga dengan hari Mangrove Sedunia 26 juli.
Tujuan dari acara ini adalah menanam sebanyak mungkin Mangrove dengan maraknya pencetakan tambak udang dengan membabat Eko Sistem Mangrove dan sesuai Dengan arahan dr Presiden RI untuk fokus kepada masalah Lingkungan.
Ada 2 prioritas Utama adalah yang menjadi fokusnya yakni menanam mangrove danpengelolaan sampah.
Ketua Green Mangrove Bapak Kelik Wirawan dan BakauMu memastikan perlunya melindungi pantai dari abrasi dengan adanya hutan Mangrove dapat mengurangi polusi udara serta mendatang kan satwa yang dapat dilestarikan juga memberikan penghasilan kepada masyarakat yang berdampak kepada sosial ekonomi masyarakat sekitar Pesisir.
Acara ini di hadir oleh Dewan Pembina Green Mangrove, Ajik Krisna sebagai pengusaha dan pemerhati Mangrove dan berbagai pihak dari Pemerintah BPdas KLHK dan Tahura Bali serta masyarakat kelompok Nelayan.
acara tersebut berlangsung di Kedonganan, Badung, Bali pada Sabtu (29/7/2023) dan acara berlangsung dari 0ukul 11.30 WIB sampai 14.00 WIB.
Agenda dari acara tersebut adalah :
- Dialog dengan Masyarakat
- Menanam bersama di lokasi akhir penanaman Mangrove di lokasi OJK – IJK
- Menikmati kudapan ringan di tengah lokasi penanaman mangrove.
Acara di hadiri oleh Pembina dan Pengurus BOE Green Mangrove & BakauMu di hadiri oleh tamu para pemerhati Lingkungan dan Mangrove yaitu Ajik Krisna sebagai Owner dari Krisna Oleh-oleh. Kepala Tahura, Kepala BPdas KLHK bersama dengan para kelompok Nelayan di segara Ayu di Kedonganan Bali serta generasi milenial dari universitas Udayana.
Dalam acara ini memberikan diskusi kepada para kelompok Nelayan dan masyarakat agar menciptakan masyarakat berdaya kepada ekonomi Hijau.
Rundown :
11.30- 12.00 tiba lokasi Kedonganan
12.00 – 12.30 Dialog dengan masyarakat kelompok Nelayan sambil menikmati kudapan ringan lokal tradisional Bali
12.30-12.45 perjalanan ke lokasi tanaman (menggunakan kano dan jalan kaki)
12.45 – 13.15 Penanaman Mangrove
13.15 – 14.00 perjalanan balik ke dermaga kelompok
14.00 – Tamu meninggalkan dermaga kelompok.