EconomicReview – Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan air yang akan dibawa ke Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur dari Jakarta terkumpul dari 6 tempat ibadah yang tersebar di 6 wilayah.
“Air berasal dari enam tempat ibadah yang tersebar di enam wilayah Jakarta yang melambangkan kerukunan umat beragama yang akan bersama-sama berdampingan membangun IKN,” kata Ali melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa seperti dikutip dari jakarta info.
Lokasi pertama adalah Gereja Katedral di Jakpus. Gereja ini merupakan simbol gereja Katolik di Indonesia dan simbol kerukunan umat Indonesia karena letaknya bersebelahan dengan Masjid Kemerdekaan Istiqlal.
Lokasi pengambilan air kedua adalah KlentengKlenteng Da Bo Gong atau Tua Pe Kong (bahasa Hokkian), Ancol, Pademangan, Jakut. Klenteng Ancol menyimpan banyak kisah di balik dinding bangunan yang tidak memiliki langgam, dan ciri atap khas klenteng-klenteng di Jawa.
Lokasi ketiga adalah Gereja Sion, Jakbar. Gereja Sion merupakan gereja berusia 327 tahun yang letaknya berada di Jalan Pangeran Jayakarta nomor 1 RT 09/RW 04 Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat. Gereja tertua di Indonesia dan salah satu yang tertua di Asia Tenggara.
Lokasi keempat adalah Vihara Amurva Bhumi, Karet Kuningan, Jaksel. Vihara Amurva Bhumi adalah salah satu pusat agama Buddha Indonesia yang diperkirakan sudah berusia lebih dari 100 Tahun.
Lokasi kelima adalah Pura Aditya Jaya di ujung Jalan Deksinapati Raya, Rawamangun, Jaktim. Pura tertua di Jakarta ini salah satu objek wisata religi agama Hindu yang ramai di Jakarta.
Lokasi terakhir berada di Masjid Nurul Bahri, di Pulau Sebira, Kepulauan Seribu. Pulau Sebira adalah pulau terjauh di Jakarta. Sedangkan Masjid Nurul Bahri bisa menjadi “cahaya laut” yang mengitari pulau kecil dan tidak luas di Pulau Sabira. Keinginannya dengan air itu kelak Ibukota Nusantara menjadi “cahaya harapan” bagi Indonesia.