EconomicReview – Pemerintah Arab Saudi mengumumkan rencana pencabutan penangguhan izin pelaksanaan umrah secara bertahap, sebelumnya sejak Maret lalu untuk menahan penyebaran virus corona yang mungkin terjadi. Selain itu, pada pelaksanaan haji tahun ini, Arab Saudi juga memberlakukan sejumlah ketentuan baru, termasuk pengurangan jumlah jemaah hingga protokol kesehatan seperti social distancing.
Pengecualian ini juga mencakup siswa-siswa yang studi atau pelatihannya memerlukan perjalanan ke negara lain. Keluarga-keluarga yang harus terpisah akibat penguncian (lockdown) juga diperbolehkan melakukan perjalanan untuk kembali bertemu dengan anggota keluarganya di wilayah lain dari kerajaan. Otoritas memasukkan mereka dalam kategori kasus humanitarian.
Selain itu, warga Saudi dengan izin tinggal di luar kerajaan juga diizinkan melakukan perjalanan. Sebelumnya, penangguhan penerbangan internasional yang dilakukan oleh Arab Saudi membuat banyak orang yang harus terdampar di luar negeri. Pembatasan-pembatasan ini secara bertahap telah dilonggarkan. Sebelum rencana pencabutan penangguhan penerbangan internasional ini, Arab Saudi juga telah mengakhiri pemberlakuan jam malam di seluruh wilayah kerajaan pada Juni lalu. Melansir data dari laman Worldometers, Senin (14/9/2020), jumlah total kasus Covid-19 yang telah terjadi di Arab Saudi adalah sebanyak 325.651 kasus. Dari angka itu, ada 4.268 kasus kematian dan lebih dari 300.000 orang yang telah dinyatakan sembuh.