EconomicReview – Perubahan status dari PD BPR menjadi PT BPR Bank Daerah Karanganyar (Perseroda) diharapkan dapat mendorong peran aktif masyarakat dan BUMDes dalam investasi modal.
Meneruskan imbauan Bupati Karanganyar, Direktur Utama Bank Karanganyar berharap masyarakat dapat ikut berperan dalam memajukan Bank Karanganyar. “Dengan beralihnya PD menjadi PT diharapkan masyarakat ikut berperan serta dalam investasi modal kepada Bank Daerah ini. Termasuk BUMDes di desa diharapkan ikut (penyertaan) modal, sehingga bank ini menjadi besar,” ujarnya.
Selain investasi modal, kemajuan ekspansi bisnis juga harus didukung dengan kreatifitas dan inovasi agar memunculkan ide dan terobosan baru, termasuk di dalamnya menjalin kerjasama dengan pihak lain untuk pengembangan bisnis.
Hingga saat ini, Kepemilikan Aset PT BPR Bank Daerah Karanganyar (Perseroda) berhasil mencapai Rp 380 miliyar pada pertengahan juli, bahkan ditargetkan bisa mencapai 400 miliyar.

“Dengan tingkat kemampuan financial tersebut, Bank Karanganyar siap berkembang menjadi salah satu perbankan terbaik di Jawa tengah dengan perubahan bentuk badan Hukum menjadi PT BPR Bank Daerah Karanganyar (Perseroda),” terang Haryono.
Haryono menambahkan saat ini, total kredit yang telah disalurkan mencapai Rp373 miliar, Non Performa Loan (tingkat kemacetan, red) 1,96 % serta Loan Deposite Ratio (kredit terhadap dana pihak ketiga) mencapai 92% dapat diartikan kondisi finansial dalam keadaan sehat.
Meski ditengah pandemi Covid-19, Bank Karanganyar, tidak melakukan penghentian pengajuan kredit (stop landing) kepada masyarakat justru hadir untuk memberikan bantuan kepada masyarakat. Suplay pendapatan asli daerah (PAD), target Rp3,5 miliar, Bank Karanganyar mampu menyetorkan Rp3,7 miliar. Sedangkan target keuntungan hingga bulan Desember sebesar Rp4 miliar rupiah telah terlampaui.
Melihat kinerja apik ini, Bank Karanganyar berhasil diganjar The Big 3 BPR Company for Asset Rp. 250 M – Rp. 500 M dalam ajang Indonesia Finance Award-III-2020 (IFA-III-2020) baru saja digelar secara virtual dengan mengangkat tema “Managing Financial Risks and Capturing Financial Opportunities in the Crisis Era”,sebagai apresiasi atas eksistensi bisnisnya. IFA-III-2020 digelar atas gagasan Economic Review yang bekerjasama dengan Indonesia-Asia Institute, Perbanas Institute, IPMI International Business School, PPPI, dan Ideku Group.
“Penghargaan ini akan memotivasi kami untuk lebih baik, lebih maju ke depannya dalam menjalankan bisnis Bank Karanganyar. Terima kasih kepada dewan juri atas apresiasinya kepada kami, ini adalah hasil kerja tim yang handal dan tangguh yang secara bersama-sama membawa Bank Karanganyar sampai pada titik ini meskipun dalam kondisi perlemahan ekonomi aibat pandemi Covid-19,” tutup Haryono selaku direktur Utama Bank Karanganyar.