EconomicReview – Bank hasil penggabungan PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT Bank BNI Syariah (BNIS) akan bernama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Nama ini digunakan secara efektif oleh PT Bank BRIsyariah selaku Bank yang menerima penggabungan.
Hery Gunardi selaku Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN memaparkan dalam rilis resmi bahwa tahapan-tahapan merger akan terus dikawal hingga penggabungan ketiga bank syariah BUMN selesai dilakukan.
“Semua rencana perubahan dan penyesuaian operasional sesuai dengan tujuan dan kegiatan operasional bank hasil merger yang memiliki visi menjadi Top 10 bank syariah terbesar di dunia dalam kurun waktu 5 tahun ke depan dan sebagai Top 10 bank terbesar di Indonesia,” jelasnya.
Senada dengan Hery, Ngatari selaku Direktur Utama BRISyariah menambahkan jika sejumlah tahapan yang harus dilalui hingga penggabungan tiga bank ini tuntas adalah termasuk di dalamnya memperoleh persetujuan regulator-regulator terkait.
Komposisi pemegang saham pada Bank hasil penggabungan adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 51,2 persen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 25,0 persen, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. 17,4 persen, DPLK BRI-Saham Syariah 2 persen dan publik 4,4 persen.
Dari penggabungan ini nantinya akan memiliki aset mencapai Rp 214,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp 20,4 triliun.