EconomicReview – PT PAL Indonesia mendapat kunjungan dari Duta Besar Prancis untuk Indonesia, H.E. Fabien Penone. Dalam kunjungan yang berlangsung Selasa (8/10) itu, Dubes Perancis optimistis bahwa PT PAL Indonesia memiliki kemampuan untuk membangun kepal selam berteknologi tinggi.
“Kami sangat yakin dengan PT PAL. Inilah sebabnya mengapa proyek dua kapal selam akan dibangun sepenuhnya di sini. Karena ada teknologinya, ada pengetahuan, dan cukup keahlian untuk melakukannya. Jadi, ini adalah kerja sama jangka panjang bagi Indonesia – Prancis yang didasarkan pada kepercayaan dan keahlian,” ujar Penone.
Kunjungan Dubes Prancis untuk Indonesia ke PT PAL menindaklanjuti kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Prancis dalam pengembangan teknologi kapal selam.
Sebagaimana diketahui, pada 28 Maret 2024, PT PAL Indonesia bersama Naval Group menandatangani kontrak pembangunan dua Kapal Selam Scorpène Evolved full Lithium Ion Battery (LiB). Kapal selam baru tersebut merupakan pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI.
Kerja sama strategis ini tidak hanya akan memperkuat kemampuan Indonesia dalam membangun kapal selam dengan teknologi yang kompleks. Namun, juga memungkinkan PT PAL mengembangkan kemampuan membangun kapal selam secara mandiri.
“Itulah yang kami sebut kemitraan mandiri. Kami saling memperkuat kedua negara melalui kerjasama ini, dan satu aspek penting adalah transfer teknologi,” ujar Penone.
Sementara itu, Direktur Produksi PT PAL, Satriyo Bintoro mengatakan, PT PAL terlibat penuh dalam proyek pembangunan kapal selam bersama Prancis. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan galangan kapal terbesar di Indonesia ini berhasil membuktikan kapasitasnya sebagai pemain utama di kancah industri maritim global.
“PT PAL Indonesia sebagai industri maritim di ASEAN telah memiliki rekam jejak positif dalam proyek-proyek pembangunan kapal militer dan komersial,” katanya.
Direktur Pemasaran PT PAL, Willgo Zainar mengatakan bahwa kerja sama antara Indonesia dengan Prancis dalam pembangunan kapal selam menjadi lompatan untuk membangun kemandirian industri maritim di Kawasan.
“Kerja sama ini akan membawa manfaat besar. Tidak hanya bagi industri pertahanan kedua negara, tetapi juga bagi pengembangan kapabilitas sumber daya manusia dan teknologi di Indonesia,” ujar Willgo.