EconomicReview – Indonesia Finance Award-III-2020 (IFA-III-2020) baru saja digelar secara virtual dengan mengangkat tema “Managing Financial Risks and Capturing Financial Opportunities in the Crisis Era”, ini berkat kerjasama Economic Review, Indonesia-Asia Institute, Perbanas Institute, IPMI International Business School, PPPI, dan Ideku Group.
Pada penghargaan tersebut, PT Timah Tbk berhasil meraih The Big 10 Public Company for Building & Construction, penghargaan tersebut sebagai apresiasi PT Timah Tbk atas kinerja apik yang telah mengantarkan perseroan menuju ekspansi lebih baik dan tetap tumbuh positif di tengah pandemi Covid-19.
Pada acara yang digelar secara virtual tersebut, PT Timah, Tbk diwakili oleh Listi Witari selaku humas Relation. “ Terima kasih kepada seluruh dewan juri atas penghargaan yang telah dipercayakan kepada kami, ini akan menjadi motivasi kami untuk lebih baik lagi dalam menjalankan bisnis meskipun di tengah pandemi dan perlemahan ekonomi saat ini. Kami optimis akan tetap tumbuh positif,” tutup Listi.
Pandemi Covid-19 tidak membatasi perseroan dalam menjalankan bisnisnya. PT Timah Tbk akan menggenjot volume ekspor di tengah lonjakan harga logam dasar dunia untuk mengakselerasi kinerja di sisa tahun ini. Permintaan timah di sejumlah pasar tujuan ekspor perseroan menunjukkan sinyal pemulihan seiring dengan pembukaan kembali ekonomi negara itu pasca lockdown akibat pandemi Covid-19.

“Untuk penetrasi pasar lain, sampai saat ini belum ada yang baru, tetapi pasar-pasar yang sudah ada akan kami maksimalkan, volume ekspornya akan dinaikkan karena demand sudah terlihat mulai pulih, seperti di AS dan China” Papar Muhammad Zulkarnaen selaku Sekretaris perusahaan PT Timah Tbk.
Pasar tujuan ekspor PT Timah Tbk anatara lain Singapura, Korea, China, Amerika Serikat, India, dan beberapa negara di Benua Eropa seperti, Jerman, Luksemburg, Swiss, dan Belanda.
Menggenjot volume ekspor adalah salah satu upaya untuk memanfaatkan momentum kenaikan harga timah global sehingga dapat mengakselerasi kinerja perseroan di sisa tahun ini.
Dikutip dari Bloomberg, pada penutupan perdagangan pertengahan September lalu, harga timah di bursa London parkir di level US$18.275 per ton, naik 0,36 persen.
Harga timah telah bangkit hingga 37,92 persen dari penurunan tajam akibat pandemi Covid-19 ke level terendahnya pada tahun ini di US$13.250 per ton. Sepanjang tahun berjalan 2020, harga telah naik 6,4 persen.
Target produksi PT Timah Tbk tahun ini dipatok diangka kisaran 55.000 ton. Hal itu seiring dengan adanya kendala cuaca dalam beberapa pekan terakhir, seperti angin laut yang cukup kencang sehingga aktivitas penambangan tidak dapat berjalan maksimal.
Kendati demikian, perseroan optimistis target volume produksi tetap dapat tercapai dengan proyeksi produksi pada akhir kuartal tahun ini di kisaran 5.000 ton per bulan.