Bali, EconomicReview – Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) mendatangkan tokoh yang dikenal sebagai Bapak Kendaraan Listrik Asia, Prof C.C. Chan ke Konferensi Kendaraan Listrik di Bali.
Prof C.C. Chan di Kabupaten Badung, Bali, Jumat, mengatakan saat ini dunia memasuki era revolusi mobilitas yang menghadirkan kebebasan dan kebahagiaan dalam transportasi bukan semata-mata kemajuan teknologinya.
Untuk itu kendaraan listrik merupakan solusi karena tidak hanya memanfaatkan teknologi pintar namun juga bebas polusi, dan kemajuan kendaraan ini di China dapat dicontoh Indonesia.
Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun menambahkan kehadiran tokoh di bidang kendaraan listrik ke Indonesia ini selain untuk mendapat ilmu juga membuka peluang ekonomi.
“China sekarang menguasai dunia untuk kendaraan listrik, kita di Indonesia punya nikel dan sumber daya manusia mumpuni, kalau semua bisa dipadukan saya kira kita bisa menjadi pusat electric vehicle juga,” kata dia.
Dengan Tiongkok sendiri, Djauhari menyebut nilai perdagangan Indonesia saat ini mencapai 140 miliar dolar AS, sementara dengan Eropa dan Amerika berkisar di 30 miliar dolar AS, sehingga sektor kendaraan listrik dapat dimanfaatkan.
“Prediksi 5 tahun ke depan nilainya menjadi sekitar 280-300 miliar dolar AS, komponen dari industri keberlanjutan termasuk kendaraan listrik akan sangat besar, jadi bagaimana pangsa pasar ini bisa juga direbut Indonesia,” tuturnya.
Periklindo EV Conference 2024 merupakan platform yang menyatukan para pelaku industri, pemerintah, investor, dan akademisi untuk bisa saling berdiskusi mengenai tantangan dan peluang yang ada, serta mencari jalan terbaik untuk mempercepat adopsi teknologi kendaraan listrik di berbagai sektor.