EconomicReview-PT JakLingko Indonesia, tengah gencar bertransformasi yakni dengan mengacu kepada transformasi yang pernah dilakukan oleh operator transportasi publik yang ada di negara-negara maju. Salah satunya, transformasi ini dapat diwujudkan di Kota Jakarta dan sekitarnya melalui konsep integrasi. Karena kota ini memiliki aspek pengembangan ekonomi yang cukup tinggi. Dengan beralihnya masyarakat dari kendaraan pribadi dan kini menggunakan transportasi publik, Harapannya akan menjadikan Jakarta lebih efisien karena tidak terdampak pada kemacetan.
“Harapannya Jaklingko Indonesia akan menjadi perusahaan yang inovatif dan transformatif untuk mewujudkan mobilitas yang saling terhubung. Selain itu, kompetensi suatu transportasi juga diperlukan untuk membentuk transportasi yang berkelanjutan. Nilai pelayanan publik akan dilihat dari customer satisfaction dan customer centric,” Corporate Secretary PT JakLingko Indonesia Ahmad Rizalmi.
Ia menjelaskan, diperlukan langkah strategis bagi PT JakLingko Indonesia dalam pengembangan usaha industri sistem transportasi publik. Langkah awalnya adalah melakukan integrasi sistem pembayaran, tarif dan rute antarmoda transportasi di DKI Jakarta dan sekitarnya yang ditargetkan pada fase pertama, diharapkan dapat terlaksana pada pertengahan Agustus 2021.
Pada fase pertama ini juga akan diluncurkan pembayaran berbasis QR code yang terintegrasi melalui JakLingko Smart Apps dan juga JakLingko smart card atau tiket dalam bentuk kartu. Di Smart Apps ini, akan terdapat fitur untuk memilih titik keberangkatan dan titik tujuan. Dari dua titik ini akan diberi rekomendasi transportasi yang tersedia. Setelah muncul rekomendasi moda transportasi yang akan digunakan, disusul kemudian akan muncul rincian biaya serta estimasi kedatangan dan ketibaan di tempat tujuan.
“Dari pilihan yang disajikan, pengguna akan bisa memilih moda transportasi yang akan digunakan. Setelah itu akan muncul QR Code yang bisa dipakai untuk pembayaran semua moda transportasi yang dipilih,” imbuhnya.
Kemudian di fase kedua Triwulan ke-I tahun 2022, akan dimulai penerapan Mobility as a Services dimana akan dilakukan pengembangan mobilitas sebagai aplikasi layanan dengan integrasi operator angkutan umum juga lebih lanjut dengan angkutan online eksternal.
Selanjutnya, di Trwiulan ke-III tahun 2022 akan diimplementasikan “Account Based Ticketing” yakni Transformasi dari arsitektur yang berpusat pada kartu, menjadi arsitektur berbasis akun.
“Dengan implementasi tiket berbasis akun, pengguna akan lebih mudah menggabungkan semua saldonya dan melalui tiket berbasis akun ini akan mendapatkan profil pengguna yang nantinya akan digunakan sebagai tarif khusus untuk beberapa pengguna seperti Lansia, Pelajar, ataupun turis dan masih banyak lagi. Satu aplikasi sebagai perencana perjalanan masyarakat Jakarta adalah langkah pasti dalam membangun transportasi publik yang berkelanjutan,” jelas Rizal panggilan akrabnya.
Dia menjelaskan, pada prinsipnya pengembangan transportasi ini perlu adanya 4A yaitu :
• Availability transportasi harus tersedia dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
• Affordability terkait dengan tarif yang memiliki kesesuaian dengan masyarakat.
• Accessibility berkaitan dengan akses bagi seluruh kalangan. Baik itu professional, disabilitas maupun komunitas lainnya
• Awareness, fasilitas transportasi di Jakarta sudah sangat modern dan berkelanjutan.
Menurutnya, Transportasi itu bukan hanya infrastruktur tetapi juga harus memberikan service kepada semua penggunanya, diharapkan dari service tersebut semua penggunanya akan mendapatkan experience, sehingga seluruh kebutuhan masyarakat akan terpenuhi.
Apa yang diupayakan JakLingko, tidak lain adalah untuk mengurangi polusi udara serta in-efficiency lainnya yang disebabkan oleh kemacetan. Juga tentunya memberikan kemudahan bagi pengguna layanan transportasi umum di Jakarta dan sekitarnya.
“Dengan mempermudah pengguna transportasi di Jakarta, target JakLingko adalah untuk meningkatkan moda share atau share pengguna transportasi publik dibandingkan dengan transportasi pribadi. Jadi, makin banyak warga Jakarta yang beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Ini yang menjadi target kami ke depannya,” tutup Rizalmi.