EconomicReview – Dalam dua pekan terakhir kasus positif covid-19 telah menembus angka 3.000 per hari. Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat 3.444 kasus baru ditemukan pada Minggu (6/9). Angka ini meningkat dari sehari sebelumnya, sebanyak 3.128 kasus baru.
Doni Monardo selaku Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengakui kapasitas tempat tidur di RS mengalami peningkatan dari semula di bawah 40 persen, sekarang lebih dari 40 persen.
Salah satu daerah yang tingkat keterisian tempat tidur isolasinya meningkat cukup pesat adalah DKI Jakarta. Padahal, keterisian tempat tidur isolasi RS rujukan di Jakarta sempat menurun pada periode Mei-Juni.
Sebagaimana dikutip dari CNNIndonesia.com, berikut beberapa pendapat terkait penyebab meningkatnya Covid-19.
Epidemiolog dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), Masdalina mengingatkan pemerintah bahwa kasus corona bisa tidak terkendali jika tak ada perubahan pada upaya mitigasi wabah.
Ia menjelaskan kondisi ini disebut surge capacity, dimana jumlah kasus melampaui batas kapasitas kemampuan layanan kesehatan yang dimiliki pemerintah. Untuk mencegah surge capacity, kasus yang perlu dirawat tidak boleh lebih dari 20 persen batas kapasitas layanan kesehatan.
Menurut Masdalina, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sejauh ini belum bekerja maksimal. Salah satu indikasinya adalah tak sedikit kepala dinas kesehatan di daerah yang hanya bertugas sebagai juru bicara perkembangan kasus Covid-19. Padahal, menurutnya, kepala dinkes akan lebih berguna jika dikerahkan sebagai Wakil Ketua Satuan Tugas.
Selain itu, Masdalina juga mengingatkan agar layanan kesehatan berani memutuskan kondisi kasus yang bisa diisolasi mandiri dengan yang memerlukan perawatan.
Menurutnya, kasus yang perlu dirawat hanya yang memiliki gejala sedang, berat dan kritis. Pengambilan keputusan tersebut bisa berguna untuk mencegah surge capacity.
Senada dengan Masdalina, Epidemiolog dari Universitas Gadjah Mada Donny Achmad menilai peningkatan sumber daya manusia dan logistik pada layanan kesehatan tidak bisa seutuhnya diandalkan dalam penanganan corona. Ia berpendapat pemerintah harus mengutamakan upaya penekanan penyebaran virus.
Ia mengatakan kondisi wabah dapat dilihat dari positivity rate atau tingkat penyebaran virus. Meskipun kasus terus bertambah jika positivity rate menurun, artinya penyebaran kasus berhasil ditekan. Saat ini positivity rate di Indonesia masih tinggi, dibarengi dengan penambahan kasus harian. Artinya, penyebaran corona masih berlangsung dengan masif dan cepat yang diduga disebabkan oleh sikap pemerintah yang tidak lagi mau mengetatkan pembatasan sosial dan ekonomi seperti pada masa awal pandemi.
“Padahal yang namanya new normal seharusnya situasi bagaimana kita melonggarkan tapi mengencangkan mobilitas penduduk,” ujarnya.
Surge capacity sendiri, katanya, dapat dihitung dengan mempertimbangkan sejumlah kondisi. Yakni jumlah kapasitas layanan kesehatan dan kondisi pasien dari keseluruhan kasus aktif.