Economic Review- Setelah lebih dari 96 tahun Blok Rokan yang berada di Provinsi Riau dikuasai PT Chevron Pacific Indonesia. dan pada tahun ini Blok Rokan telah resmi dikelola Pemerintah melalui PT. Pertamina.
Sejak dikelola PT Pertamina selama dua bulan, wilayah strategis penghasil minyak tersebut telah menyetor ke kas negara sebesar Rp 2,7 triliun.
“Saya berharap momentum ini terus ditingkatkan sebab terkait energi bagi bangsa dan negara manfaatnya harus ganda,” ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara(BUMN) Erick Thohir di Jakarta.
Dikatakan Erick, peningkatan produksi Blok Rokan membuktikan bahwa perusahaan pelat merah mampu mengelola sendiri sumber minyak secara mandiri dan tidak tergantung pada operator asing. Dengan setoran yang meningkat, Blok Rokan pun mencatatkan pembayaran pajak sekitar Rp 607,5 miliar melalui penjualan minyak mentah. “Saya mengapresiasi kemampuan Pertamina Hulu Rokan (PHR) menjawab tantangan dalam mengelola ladang minyak terbesar di Indonesia itu. Saya juga meminta ujtuk dapat memastikan kebutuhan energi nasional tercukupi,” tutur Erick.
Blok Rokan yang telah dikelola selama 97 tahun oleh PT Chevron Pacific Indonesia secara resmi diambil alih anak usaha Pertamina sejak 9 Agustus 2021. Wilayah kerja Rokan merupakan penghasil utama minyak nasional dengan kontribusi 25 persen. Blok Rokan berperan memenuhi target nasional produksi minyak mentah satu juta barrel oil per hari dan 12 miliar standard cubic feet per day pada 2030.
Blok Rokan harus mendukung penciptaan lapangan kerja dan membuka peluang bisnis bagi pengusaha lokal. Dengan demikian, Blok Rokan ikut berperan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberikan efek ganda terhadap perekonomian nasional.
Direktur Utama PT. Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan operasional Rokan saat ini didukung oleh 25 ribu pekerja. Sebagian besar pekerjanya pun merupakan warga lokal Riau sehingga dampaknya digadang-gadang akan meningkatkan pendapatan daerah.”Program kerja terhadap WK (Wilayah Kerja) Rokan sangat masif dan agresif. Hal itu akan berdampak terbukanya peluang bisnis dan kerja bagi masyarakat lokal, sekaligus meningkatkan nilai investasi di Riau,” ujar Nicke.
Dia memaparkan, dalam dua bulan terakhir, PHR telah mengebor lebih dari 79 sumur dengan mengoperasikan 16 rig. Tahun depan, PHR (Pramina Hulu Rokan) menargetkan 500 sumur tajak sehingga peningkatan aktivitas di Blog Rokan akan mampu mendorong ekonomi Riau.