EconomicReview-Banyaknya kasus permasalahan kecantikan kulit yang tidak ditangani oleh orang yang profesional mendorong dr. Novie Nur Wachyuni, turut mengeluti estetika medik, yang kini sukses membesarkan namanya sebagai dokter ahli akupuntur dan estetika wajah.
Mengenyam pendidikan sebagai Dokter Umum di Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta di tahun 2004 dan menyelesaikan masa bakti di tahun 2006. Serta aktif mengikuti beberapa pelatihan di dalam maupun di luar negeri, menjadikan wanita yang akrab di panggil Dr. Novie ini sangat paham terkait ilmu medik akupuntur hingga estetika wajah.
“Pelatihan akupuntur pertama saya yang saya ikuti adalah dari RSCM Jakarta hingga pelatihan ke surabaya, hingga yang diluar negeri itu sampai ke Bejing. Awalnya ilmu kedokteran yang saya kuasai akupuntur, kemudian kebutuhan terkait pasien akupuntur ini khususnya yang bermasalah pada wajah akhirnya mendorong saya untuk terjun menguasai ilmu estetika wajah. Mereka yang terkena belpasi misalnya, sudah sembuh tapi ingin wajahnya kembali cerah lagi, akhirnya kulitnya pun ikut diobati dalam hal ini estetika wajahnya. Sehingga peredaran darah lancar kulit pun menjadi cerah”, kenang Novie mengawali cerita keprofesiannya hingga terjun ke dunia estetika kedokteran.
Novie menjelaskan alasan akan kebutuhan mengatasi problem muka para pasien yang ia temui di RS tempat ia bertugas, menjadi salah satu awal mengapa akhirnya ia terjun ke dunia estetika medik di Tahun 2007. Terlebih lagi katanya, demand yang terus meningkat serta ilmu estetika medik kala itu masih jarang yang menguasai.
“Yang saya tekuni saat ini saling terkait, dimana saya mengusai ilmu akupuntur dengan pasien-pasien yang rata-rata bermasalah pada wajahnya yang kurang simetris atau tidak goodlooking akibat penyakit yang pernah dideritanya. Kemudian mereka meminta saya untuk mencarikan solusi pula dalam hal kecantikan estetika wajah mereka. Demand ini lah yang membuat saya kembali belajar di tahun 2007, dan akhirnya membuka estetika medis. Kenapa saya suka ilmu estetik ini karena kala itu juga ilmu estetik ini belum terlalu ramai seperti sekarang, saat itu masih jarang dokter ahli estetik kecantikan. Ada pula beberapa sejawat saya yang mengatakan ah, itu mah dokter salon,” cerita ibu tiga anak ini.
Dilanjutkan Novie yang juga merupakan Owner Griya Dr Novie ini, sudah lama pasalnya kasus-kasus terkait estetika yang ditemui diklinik, bukan hanya terkait pembersihan wajah namun juga menangani berbagai beberapa kasus kulit. Hal ini lah diakuinya yang membuat Novie terus memperdalam ilmu estetika medis.
“Kenapa saya perdalam estetika, karena saya lihat saat ini banyak kasus- kasus kulit yang ditangani dengan tidak profesional. Maaf, saya bilang mungkin bukan ditangani oleh medis. Saudara saya juga pernah mengalami kasus kulit ini, saat itu melakukan suntik disalon, infonya adalah kolagen ternyata yang disuntikkan adalah silikon. Kasusnya banyak padahal kita ketahui itu bukan barang bisa mudah begitu saja digunakan, tetapi mungkin saat itu kondisinya silikon lagi tren dan tenaga medis estetikanya juga tidak ada. Jadinya salah jalan, dan atas kesadaran itu akhirnya saya yakini diri sendiri mengapa saya tidak belajar estetika. Padahal ada yang mananya produk filler estetik, yakni untuk memancungkan hidung, membuat dagu cantik atau pun teknik kecantikan lainnya. Karena bahaya suntik silikon yang tidak dengan tenaga profesional menjadi masalah atau bahkan menyebabkan cancer,” demikian beberapa kasus alasan Dr Novie terjun ke dunia estetika medik.
Menghadirkan Griya Skin Care & Akupuntur Dr. Novie
Fokus dalam dunia estetika medis, kini Dokter ramah, yang awet muda ini, telah memiliki tiga tempat praktek kecantikan yang ia rintis sendiri, yakni yang berlokasi di Apotek “Prima Medisentra” Perum. Prima Harapan Regency, Bekasi Utara, di Apotek Kimia Farma Dukuh Zamrud, Bekasi Barat, dan Griya Skin Care & Akupuntur Dr. Novie, Jl. Veteran, Marga Jaya, Alun-Alun Bekasi. Tempat ke tiga ini sekaligus menjadi tempat praktek teranyar yang dimiliki Novie, beberapa waktu sebelum pandemi Covid-19 merebak.
“Kenapa memilih lokasi baru disini, karena saya ingin mendekati pasien-pasien saya, apalagi tempat terakhir ini sangat strategis. Sebagian pasien-pasien saya ini memang ibu-ibu bayangkara. Tak hanya itu ditempat baru ini serta ditengah pandemi ini kami memberikan berbagai diskon hingga 50 persen,” papar Novie.
Griya dr. Novie menyediakan berbagai produk perawatan wajah berbahan dasar yang tidak membuat iritasi. Produk seperti krim malam, krim siang, sabun, toner, dan serum diracik sendiri di Apotek Prima Medisentra.
“Perlu saya infokan ada beberapa produk yang mengadung mercuri atau krim pemutih berbahaya yang malah menjadi pemicu masalah kulit. Dari sanalah juga saya akhirnya berkeinginan memperdalam estetik medik. Disini kami meracik sendiri produk kecantikan dengan berbahan baku herbal dan obat kedokteran. Apalagi setiap orang berbeda-beda jenis kulitnya dan tingkat sensitifitas kulitnya. Jadi perlu penangan yang berbeda pula,” imbuh Dr. Novie
Di Griya Dr Novie, pasien wajib melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum melakukan perawatan wajah. Hal itu dilakukan untuk mengidentifikasi jenis kulit wajah pasien dan menentukan perawatan yang sesuai.
Sebelum pandemi Covid-19, banyak pasien yang melakukan perawatan wajah. Namun pada masa pandemi, dr. Novie lebih menekankan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga lebih banyak pasien melakukan perawatan wajah dari dalam yang tidak membutuhkan waktu lama.
“Pandemi ini sudah berlangsung agak lama, dan para pelanggan kami hingga saat ini memang masih ragu untuk melakukan perawatan datang langsung. Sehingga saat ini saya lebih sering pengerjaan vitamin atau imun booster treatment terdiri dari akupuntur, pemberian vitamin c dengan multivitamin yang lain,” terang dokter skin care dan akupuntur ini.
Dimasa Pandemi perawatan diatas diakui Dr Novie menjadi pilihan paling tepat karena hanya membutuhkan waktu selama 15 menit. Berbeda halnya dengan perawatan wajah dari luar seperti facial, laser, maupun PRP yang membutuhkan waktu 1-2 jam. Kendati hanya melakukan perawatan dari dalam, para pasiennya cukup puas.
“Yang sudah berjalan saat ini alhamdulillah dengan disuntik kulitnya tetap cerah, saya pikir enam bulan nggak perawatan malah kusam, ternyata tidak. Kadang pasien-pasien sendiri yang meminta cek apakah kulit mereka masih baik atau sudah butuh perawatan. Ternyata tidak, kami cukup menganjurkan suntik vitamin C saja,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Griya dr. Novie cabang Alun-Alun Kota Bekasi yang baru beroperasi selama enam bulan ini juga menghadirkan perawatan datang ke rumah pasien selama pandemi. Dengan dibantu tiga tim perawat kecantikan Dr. Novie memastikan setiap perawatan yang dilakukan tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan.
Harga Terjangkau & Banyak Diskon
Harga perawatan di Griya Dr. Novie cukup terjangkau bagi remaja maupun orang dewasa, yakni dimulai dari rate Rp 100.000. Saat ini Griya Dr. Novie tengah memberikan berbagai diskon, diantarannya perawatan chemical peeling diskon 50 persen, akupuntur kecantikan dan kesehatan diskon 50 persen, microdermabrasi diamond diskon 50 persen, Platelet Rich Plasma (PRP) diskon 10 persen, tanam benang 10 persen, serta diskon 25 persen untuk radio frequency (RF), cavitasi, dan counter.
“Diskon yang kami berikan sampai 50 persen di cabang Alun-Alun Kota Bekasi ini. Kami sedang memberikan promo diskon, seperti akupuntur yang menjadi Rp 75.000, Facial Masker Rp 75.000 hingga perawata PRP kami juga berikan diskon besar-besaran, masih banyak lagi diskon perawatannya,” jelas Dr. Novie bersemangat
Griya dr. Novie memberikan diskon spesial bagi masyarakat Kota Bekasi dan sekitarnya yang ingin melakukan perawatan wajah agar tetap terlihat cantik dan sehat. Promo berlaku untuk berbagai macam perawatan. Diskon berlaku bagi masyarakat yang ingin melakukan perawatan khusus di Griya dr. Novie cabang Alun-Alun Kota Bekasi yang berlokasi di Jalan Veteran Kelurahan Margajaya Kecamatan Bekasi Selatan Kota Bekasi atau persisnya samping Rumah Yatim Arrohman.