EconomicReview-Menteri BUMN Erick Thohir dalam pidato virtualnya saat acara United Nations Global Compact Leader Summit 2021, memaparkan pandemi COVID-19 menyadarkan kita perlunya paradigma baru bagaimana sinergi global harus dibangun dan mendorong terciptanya peluang yang tidak pernah terjadi sebelumnya untuk bersama membangun dunia yang lebih baik.
Oleh karenanya lanjut Erick, diperlukan pemfokusan kembali strategi dan segenap sumber daya secara adaptif untuk melawan COVID-19, sekaligus menjawab tuntutan untuk melaksanakan kebijakan yang inheren dan langkah-langkah yang berkelanjutan yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan bisnis, untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs).
Sebagai upaya menguatkan komitmen Indonesia di tataran global terhadap komitmen pencapaian TPB/SDGs, Erick menguraikan beberapa peranan penting BUMN.
“Di samping sebagai perusahaan yang profit oriented, BUMN juga berperan sebagai agen pembangunan dan memiliki misi khusus menyediakan layanan publik untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Peran ganda ini semakin penting pada masa sulit dalam pandemi COVID-19 yang kita alami sekarang. Transformasi BUMN dengan menyoroti pelaksanaan GCG, SDGs dan respon COVID-19 adalah kegiatan bertautan yang tidak bisa dipisahkan,” tegas Erick Thohir.
Lebih lanjut Erick menguraikan langkah strategis dalam melaksanakan transformasi BUMN. Untuk meningkatkan resiliensi dan daya saing BUMN, akan dilakukan restrukturisasi klaster industri dari 27 ke 12 dan portofolio bisnis dari 145 menjadi 41 sampai tahun 2023.
Lebih jauh, BUMN berkomitmen untuk mengedepankan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) selaras dengan SDG 19 (Perdamaian, Keadilan dan Institusi yang Tangguh), menerapkan ISO 37001 Anti Bribery Management System dan pengelolaan terpusat untuk mengurangi beban fiskal BUMN.
Yang juga menarik perhatian adalah pernyataan Erick tentang Kesetaraan Gender (Gender Equality, SDG 5) di mana ia menargetkan untuk meningkatkan jumlah perempuan yang menduduki kursi kepemimpinan sebanyak 15% pada tahun ini dan 20% pada tahun 2023, sebagai indikator kinerja milik direksi di seluruh BUMN. Untuk diketahui, di samping Climate Action, Target Gender Equality juga merupakan fokus PBB.