EconomicReview – 72 perwakilan anak dari seluruh Indonesia melalui Forum Anak Nasional (FAN) menyampaikan hasil perumusan Suara Anak Indonesia (SAI) tahun 2020 kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga.
Dalam pertemuan tersebut, sedikitnya, ada 3 (tiga) isu prioritas yang disampaikan oleh mereka. “Kami mendukung penuh dan meminta pemerintah untuk meningkatkan penanganan kesehatan mental dan fisik anak, memeratakan akses internet dan menyesuaikan kurikulum untuk pembelajaran jarak jauh bagi anak, serta memeratakan peningkatan mutu pendidikan di daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T), juga pelayanan bagi anak berkebutuhan khusus,” ungkap salah seorang perwakilan anak dari Provinsi Riau, Tegar Islami Putra.
Dalam kesempatan yang sama, perwakilan anak se Indonesia juga mengutarakan proses penyusunan SAI mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga ke tingkat nasional. Semua suara, aspirasi, dan harapan anak-anak Indonesia yang dikumpulkan secara berjenjang tersebut kemudian dirangkum menjadi 12 poin Suara Anak Indonesia yang rencananya akan dibacakan di hadapan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pada peringatan puncak Hari Anak Nasional (HAN) 2020 yang akan dilaksanakan secara virtual pada 23 Juli mendatang.
“Bagi Bunda, hanya dua kata yang tepat diberikan untuk kalian yaitu ‘top banget’. Kalian adalah generasi hebat yang luar biasa. Kehadiran kalian mewakili 79,55 juta anak-anak Indonesia, melalui SAI yang dihasilkan. Teruslah berkarya dan menginspirasi, namun tetap ingat untuk patuhi protokol kesehatan. Selamat dan terima kasih atas semua jerih payah yang telah kalian lakukan,” ujar Menteri Bintang mengawali sesi penyampaian pesan darinya dalam acara Audiensi dalam Rangka Penyampaian Laporan Penyusunan Suara Anak Indonesia tahun 2020.
Melalui proses penyusunan SAI tahun 2020 tersebut, Forum Anak telah menjalankan hak anak untuk ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan. “Bunda memahami dalam kondisi yang berbeda ini, tentunya banyak kendala yang kalian hadapi, seperti masalah jaringan saat mengakses internet, membengkaknya biaya paket kuota. Untuk menindaklanjuti persoalan ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah merevisi anggaran bantuan operasional sekolah (BOS) untuk dialihkan memenuhi anggaran kuota tersebut. Semoga harapan anak-anak yang tertuang dalam Suara Anak Indonesia, bisa segera terealisasi,” tutur Menteri Bintang.
Dalam kesempatan itu, Ketua Forum Anak Nasional Periode 2019-2021, Tristania Faisa Adam mengungkapkan bahwa dalam proses penyusunan Suara Anak Indonesia, dia dan anak-anak lainnya banyak mengalami suka dan duka. “Namun, sisi sukanya lebih banyak, seperti mendapatkan relasi lebih luas dan bertambahnya wawasan. Diharapkan isu-isu yang diangkat dalam SAI bisa terealisasi di tahun 2020 ini,” pungkas Tristania mengakhiri webinar itu.