EconomicReview – Liburan yang kian nyaman tentu harus didukung sekian banyak faktor. Satu di antaranya adalah keberadaan infrastruktur memadai agar para pelancong nyaman menghabiskan waktu di sebuah destinasi.

Agar pembangunan infrastruktur berjalan, Kemenkeu menerapkan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) guna memenuhi dana pembangunan yang ternyata tak bisa hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
PT PII dan PT SMI adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjembatani kerja sama dengan pihak swasta untuk mengurangi beban APBN.
“Sandungan utama dalam penerapan KPBU itu soal garansi. Bagaimana sebuah proyek menjamin insentif pada investor dalam jangka waktu tertentu tanpa tersandung masa jabatan pegawai pemerintah yang membuat kesepakatan awal,” ucap Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo.
Oleh karena itu, pihaknya menerapkan jaminan investasi untuk menarik para pemilik modal bersama-sama ‘patungan’ membangun infrastruktur.
GENJOT 5 BANDARA & 15 PELABUHAN
Seperti dikutip dari detik.com, Direktur Barang Milik Negara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Encep Sudarwan mengatakan, tahun ini, demi memajukan bidang pariwisata dan menggenjot ekonomi, pihaknya akan mengerjakan proyek di lima bandara dan 15 pelabuhan.
“Dengan Kementerian Perhubungan, kami ada proyek di Labuan Bajo. Lalu, bandara yang masuk daftar pembangunan tahun ini ada Tjilik Riwut (Palangkaraya), H.A.S. Hanandjoeddin (Belitung), Raden Intan (Lampung), Sentani (Jayapura), dan Fatmawati Soekarno (Bengkulu),” tuturnya.

Sementara, belasan pelabuhan yang akan direnovasi tersebar di wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia. “Kayak di Probolinggo, Sintete, Waingapu, Pare-pare, Kupang, Bima, Bitung, Ternate, dan Manokwari,” sambungnya.
Sebagai pengguna, travel blogger Febrian mengakui bahwa infrastruktur di sejumlah wilayah di Indonesia yang ia sambangi sudah makin baik. “Kalau saya boleh saran, tinggal bagaimana infrastruktur ini dibarengi dengan upgrade SDM,” katanya di kesempatan yang sama.
Dalam menjembatani dilema pembangunan infrastruktur dan masalah baru yang akan muncul, seperti pengelolaan sampah dan perusakan alam, diharapkan dengan dorongan yang terus-menerus diberikan, pelancong Indonesia nantinya datang ke sebuah tempat tak semata untuk berfoto, tapi sadar bahwa punya tanggung jawab untuk menjaga keberlangsungan tempat tersebut. (Indah)