EconomicReview-PT Jamkrindo Syariah (JamSyar) dipastikan tetap melaju kencang ditengah Pandemi. Kolaborasi antara teknologi yang mumpuni dengan SDM yang tangguh diakui menjadi salah satu kunci keberhasilan Jamsyar untuk terus tumbuh dan berkembang. Terbukti laba tahun berjalan tahun 2020 yang berhasil diraih Jamsyar adalah sebesar Rp 48,764 Miliar atau meningkat sebesar 32,69% dari tahun 2019 yang hanya sebesar Rp 36,75 Miliar
Lebih lengkap, berdasarkan laporan in house JamSyar berhasil mencatat Volume Penjaminan sebesar Rp 32,40 Triliun, meningkat 12,89 % dibandingkan tahun 2019 yang hanya sebesar Rp 28,7 Triliun. Atas penjaminan tersebut, IJK on kafalah yang didapatkan oleh JamSyar adalah sebesar Rp 533,17 Miliar atau meningkat sebanyak 59,7% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp 333,76 Miliar.
Direktur Utama Jamsyar Gatot Suprabowo mengungkapkan rasa syukur bisnis Jamsyar tetap melaju kencang diatas rata-rata. JamSyar tetap berkomitmen dalam mendukung program-program Pemerintah dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hal ini ditunjukkan dengan adanya program penjaminan Pembiayaan Modal Kerja PEN
yang telah bekerjasama dengan 10 Bank penyalur pembiayaan Modal Kerja PEN yaitu Bank Syariah Mandiri, BRISyariah, BNI Syariah, BTN Syariah, BTPN Syariah, BPD Jateng Syariah, BPD Jatim Syariah, BPD NTB Syariah, Maybank Syariah, Bank Aceh.
“Harus diakui pendemi ini berdampak pula pada pelaku UMKM. Oleh karenanya JamSyar turut berpartisipasi secara aktif dalam program PEN. Melalui PEN ini kita harapkan para pelaku UMKM dapat segera bangkit tumbuh dan berkembang dan turut membangun perekonomian nasional,” kata Gatot saat menggelar Press Conference secara virtual, Jumat (5/2).
Adapun total UMKM penerima pembiayaan modal kerja PEN yang dijamin selama periode tahun 2020 adalah sebanyak 520.511UMKM dengan total Volume penjaminan adalah sebesar Rp 2,44 Triliun. Program Penjaminan Pembiayaan Modal Kerja PEN sangat dibutuhkan untuk menambahkan kepercayaan (confidence) Perbankan Syariah dalam menyalurkan pembiayaan modal kerja.
Selain program penjaminan PEN tambah Gatot, JamSyar juga terus mendongkrak pertumbuhan
UMKM melalui penjaminan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pada tahun 2020, total nasabah KUR yang dijamin oleh JamSyar adalah sebanyak 39.127 terjamin atau tumbuh sebesar 86% dibandingkan tahun 2019. Total volume penjaminan KUR tahun 2020 yang didapatkan adalah sebanyak Rp 2,25 Triliun atau tumbuh sebesar 180,37% dari tahun 2019.
“Dalam penjaminan KUR, JamSyar juga turut andil dalam menjamin KUR Super Mikro. KUR Super Mikro adalah merupakan KUR yang utamanya ditujukan kepada pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau Ibu Rumah Tangga (IRT) yang menjalankan usaha produktif. Plafond maksimal KUR Super Mikro adalah sebesar Rp 10 juta. Dalam mendukung kegiatan penjaminan baik pembiayaan Modal Kerja PEN maupun KUR, JamSyar menyediakan kemudahan bagi Bank penyalur dalam proses penjaminan melalui penjaminan secara Host to Host maupun Web Application yang dapat diakses secara mudah, dengan tetap menyesuaikan kepada kesiapan dari Bank penyalur,” papar Gatot lebih lanjut.
Di tegaskan Gatot, JamSyar juga adaptif untuk terus mencermati segala peluang dan pergerakan bisnis, dimana sebelumnya JamSyar fokus di penjaminan pembiayaan, pada tahun 2020 ini JamSyar aktif mendukung para UMK dibidang penyediaan kebutuhan Alat Kesehatan (Alkes) dengan penyediaan produk penjaminan non cash loan yaitu berupa penjaminan Kontra Bank Garansi (KBG) dan Surety Bond.
“Diharapkan pada tahun 2021, JamSyar dapat memperbesar volume penjaminan pembiayaan Modal Kerja kepada pelaku UMK penyedia kebutuhan Alkes sehingga dapat terus mendukung kebutuhan penanganan penanggulangan Covid-19,” ungkap Gatot.
Disaat yang sama, Direktur Operasional Jamsyar Achmad Sonhadji menegaskan kinerja yang baik ini tentunya tidak terlepas dari dukungan pemegang saham. Salah satu bentuk dukungan dari pemegang saham adalah adanya penambahan modal oleh pemegang saham mayoritas JamSyar yaitu PT. Jamkrindo dengan merealisasikan penambahan modal
senilai Rp 150 miliar di tahun 2020 sehingga total modal disetor dalam Perseroan hingga akhir tahun 2020 senilai Rp 550 miliar.
Dan dalam rangka mendukung ekspansi JamSyar tahun 2021 lanjut Achmad Sonhadji, Pemegang Saham JamSyar juga terus memberikan kepercayaan dengan bentuk Komitmen untuk memberikan tambahan modal sebesar Rp 400 Miliar sehingga kapasitas JamSyar untuk memberikan pelayanan meningkat secara signifkan. “Tambahan modal ini nantinya akan kita perhitungkan untuk korporasi, kita akan menjamin keberlangsungan bisnis dengan baik. Salah satunya juga akan dipergunakan untuk mensukseskan program pemerintah terkait”.
Dengan berbekal kinerja yang sangat memuaskan di tahun 2020, JamSyar optimis akan mampu memberikan penjaminan sebesar Rp 45 triliun dan membukukan Laba sebesar 99 Milyar di tahun 2021. Untuk mencapai target tersebut, JamSyar akan menerapkan strategi “Kolaborasi antara teknologi yang mumpuni dengan SDM yang tangguh”.
“Kolaborasi IT dan SDM akan menjadi fokus utama kami di 2021 ini, saat ini kami telah didukung oleh IT yang lebih cepat dan akurat, hal ini tentunya turut ditompang oleh SDM yang kami dorong untuk dengan cepat dapat memahami proses bisnis ini. Terlebih lagi perkuatan Teknologi Informasi dan Digitalisasi JamSyar telah dilakukan sejak 2017. Saat ini penerapan IT telah mendukung kegiatan lain di perusahaan guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses dalam tumbuh kembang bisnis JamSyar,” ungkap Direktur Keuangan, SDM dan Umum JamSyar Endang Sri Winarni.
Ditambahkan Endang, terkait human capital, JamSyar terus melakukan peningkatan kuantitas dan kualitas human capital untuk mendukung ekspansi usaha dengan melakukan learning & development, sertifikasi di beberapa bidang, serta melakukan perbaikan system compensation & benefit, performance management serta human capital management system lainnya sesuai dengan best practice dan kondisi perusahaan.
Saat ini JamSyar telah memiliki 15 kantor layanan dan jaringan yang tersebar di beberapa provinsi guna melayani seluruh wilayah Indonesia. Selain itu JamSyar juga telah melakukan perubahan struktur organisasi guna meningkatkan kelincahan perusahaan dalam menghadapi perkembangan bisnis dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses untuk menciptakan pertumbuhan yang kontinyu dan meningkatkan daya saing bagi JamSyar.
“Dengan selalu membangun rasa percaya diri dan optimisme JamSyar akan mampu melewati berbagai target yang telah ditetapkan dimana tema tahun 2021 adalah 3 S yaitu Secure, Survive, dan Sustain. Dengan kata lain dukungan baik segala pihak menjadi yang selalu kami harapkan. Selanjutan bersama JamSyar, kita membajak krisis untuk bangkit terus tumbuh dan berkembang,” tutup Gatot Suprabowo.