EconomicReview – Kongres Wanita Indonesia (Kowani) bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlidungan Anak menggelar side event Commission on the Status of Women (CSW67) di markas besar PBB, New York, Amerika serikat, pada Rabu (8/3/2023). Kegiatan yang bertepatan dengan peringatan hari International Women’s Day tersebut, dibuka oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guttares.
Menteri PPPA Republik Indonesia Bintang Puspayoga,MSi memimpin Delegasi Indonesia untuk menghadiri sidang tahunan Komisi Status Perempuan atau Commission on the Status of Women ( CSW67) bersama Ketua Umum (Kongres Wanita Indonesia) – Dr.Ir. Giwo Rubianto,M.Pd bersama Pengurus KOWANI
Menteri Bintang Puspayoga didampingi delegasi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) hadir dalam sesi level tingkat Menteri untuk menyampaikan pengalaman dan praktik baik dalam mengatasi persoalan pada pembagian gender dalam dunia digital dan mempromosikan pendidikan di era digital untuk mencapai keseteraaan gender. Adapun salah satu praktik yang dipaparkan dari delegasi Indonesia adalah Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak.

Ketua Umum KOWANI- Dr.Ir. Giwo Rubianto,M.Pd menuturkan CSW67 berlangsung pada 6 – 17 Maret 2023 dengan mengangkat tema “Inovasi Perubahan Teknologi dan Pendidikan di Era Digital” yang bertujuan untuk mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dan anak. Pertemuan CSW67 ini akan dihadiri oleh 193 negara.
“Kegiatan ini merupakan platform untuk belajar dan berbagi wawasan, praktik baik, dan gagasan yang dapat lebih mendukung peran dan partisipasi perempuan. Dimulai dari langkah kecil yang mampu berubah menjadi lompatan besar untuk pemberdayaan perempuan di seluruh dunia,” Kata Giwo di lokasi kegiatan.
Delegasi Kowani dihadiri oleh Ketua Umum, Ketua Koordinator Bidang Hubungan Luar Negeri, Ibu Hadriani Uli Tiur Ida Silalahi, dan Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri, Ibu Tantri Dyah Kiranadewi, serta Para Pengurus untuk mengikuti Sidang PBB untuk Perempuan dimana merupakan Pertemuan Kelompok Pakar : Inovasi dan Perubahan teknologi, serta pendidikan di era digital untuk mencapai keseteraan gender dan pemberdayaaan Perempuan dan Anak Perempuan, resolusi dan inisiatif, khususnya organisasi sosial kemasyarakatan dan organisasi perempuan dalam melanjutkan programnya masing-masing untuk perempuan, dengan meningkatkan keterampilan dasar perempuan Indonesia, seperti kemampuan literasi komputer dan digital terutama pada kurikulum sekolah dan bagaimana cara menggunakan strategi bisnis online dan digital untuk pemberdayaan ekonomi yang kini menjadi platform bisnis dan ekonomi pada umumnya.
Ketua Umum Kowani juga menyampaikan bahwa dalam meningkatkan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, Kowani telah menyelenggarakan Kowani fair sejak 1999 untuk memberikan fasilitasi, mediasi serta mengantarkan UMKM perempuan untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitasnya produknya dalam menjalankan perekonomian masyarakat agar dapat memberikan sumbangsih yang nyata dalam menggerakkan perekonomian Bangsa.
Pada saat pandemic covid-19, Kowani tetap menyelenggarakan kowani fair secara online atau melalui zoom dengan memberikan pelatihan cara berjualan di Market Place mulai dari membuat photo produk sampai bisa berjualan didalam market place.

Sidang ke 67 CSW, dibuka oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guttares menyampaikan bahwa Hasil pertimbangan Komisi tentang tema prioritas sesi ke 67 akan berupa kesimpulan yang disepakati, untuk dinegosiasikan oleh semua Negara Anggota.
Sebagai informasi, Kowani mewadahi 102 anggota organisasi perempuan dengan 90 juta anggota perempuan di seluruh Indonesia yang juga merupakan anggota tetap di PBB dan diberikan “special consultative status” pada UN ECOSOC . Sejak 1998 dengan wajib berpartisipasi dalam sidang PBB setiap tahunnya untuk berjuang demi kemajuan para perempuan, bukan hanya di Indonesia saja tetapi perempuan di seluruh dunia.