EconomicReview – Juliana Sofhia Damu dikenal sebagai wanita yang bergelut di bisnis logistik dan transportasi. Ia mendirikan PT Pusat Pengembangan Logistik dan Bisnis, berkolaborasi dengan
The Chartered Institute of Logistics and Transport (CILT).
CILT merupakan badan profesional yang berdiri sejak tahun 1919 berpusat di Inggris beranggotakan para pelaku industri logistik dan transportasi. CILT berada di hampir 30 negara di dunia dan CILT Indonesia dirintis sejak tahun 2008 hingga resmi berbadan hukum pada tahun 2020.
CILT menyediakan jaringan dan dukungan untuk para professional di bidang logistik dan transportasi untuk mengembangkan diri dan menjadi yang terbaik. Salah satu bagian dari CILT adalah Women in Logistics and Transport (WiLAT) beranggotakan 3.258 orang di 35 negara di dunia dan terus berkembang .
WiLAT diciptakan dengan misi untuk mempromosikan status perempuan dalam industri Rantai Pasok, Logistik dan Transportasi. Visi WiLAT adalah: Menjadi organisasi terdepan untuk advokasi & pemberdayaan perempuan di industri Logistik dan Transportasi. Sedangkan WiLAT Indonesia berdiri sejak 8 Maret 2021 dan diketuai oleh Juliana Sofhia Damu, CMILT. CMILT merupakan sertifikasi di bidang bisnis logistik dan transportasi yang diakui dunia internasional.
WiLAT hadir di Indonesia menjadi wadah bagi para perempuan yang ingin mengembangkan bakat dan karier dengan menyediakan jaringan dukungan dan peluang mentoring bagi perempuan di sektor ini. Kegiatan WiLAT fokus dalam pengembangan anggota di bidang Kepemimpinan, Mentorship, Kewirausahaan dan Pemberdayaan.
Kecintaannya pada dunia bisnis logistik dan transportasi membuat Juliana diundang dalam berbagai acara berkaitan dengan logistik dan transportasi. Salah satunya, FGD tentang National Logistics Cost yang diselenggarakan oleh Kemenko Perekonomian bersama WiLAT Indonesia. Juliana menjadi pembicara kunci dalam FGD membicarakan tentang solusi dari kondisi terkini dari bisnis logistik di Tanah Air bersama Logistics Provider.
Tak hanya itu, Juliana juga aktif dalam organisasi WiLAT global dimana dia didapuk sebagai WiLAT Global Vice Chairperson, SEA.
“Perempuan di industri logistik dan transportasi masih sangat sedikit, baru sekitar 5 persen. Sebagai Ketua WiLAT Indonesia, saya berusaha memberdayakan perempuan di sektor ini dengan berbagai kegiatan yang dilandasi oleh 4 pilar utama yaitu: Leadership, Enterpreneurship, Mentoring dan Empowerment. Satu lagi, yakni melalui kegiatan Corporate Social Responsibility,” pungkasnya.
Keuletannya memperkenalkan logistik dan transportasi di kalangan kaum perempuan mengantarkan Juliana memperoleh penghargaan Anugerah Perempuan Indonesia tahun 2023 (API IX 2023). Penghargaan ini digagas oleh Perkumpulan Perempuan Pemimpin Indonesia, Duta Global Indonesia, Ideku Group Indonesia, Indonesia Leaders Foundation, Indonesia Asia Institute bersama EconomicReview.
“Dengan penghargaan API 23 ini semakin mendorong saya untuk lebih memberdayakan perempuan di sektor logistik dan transportasi ini dengan berbagai kegiatan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya sehingga mampu meraih penghargaan bergensi API IX 2023 ini,” pungkasnya.