EconomicReview-Pemerintah Kota Surabaya mulai mengoperasikan sebanyak 52 unit angkutan feeder atau angkutan penumpang untuk menjangkau masyarakat yang belum bisa terlayani oleh Suroboyo Bus dan Bus Trans Semanggi Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan pihaknya saat ini tengah berkoordinasi lebih lanjut dengan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur untuk mengkoneksikan angkutan feeder dengan kota penunjang Surabaya, seperti Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.
“Alhamdulilah feeder Kota Surabaya yang diprakarsai oleh Pemkot Surabaya dan DPRD Surabaya untuk mengurangi kemacetan, akhirnya bisa terwujud. Feeder yang ada saat ini akan mengisi layanan di lima rute dan ke depan direncanakan akan ada tujuh rute,” ujarnya.
Angkutan feeder ini memiliki jumlah bus stop/halte sebanyak 315 lokasi, dengan headway direncanakan setiap 10 – 15 menit, dan jam operasional mulai 05.30 – 21.30 WIB.
Setiap angkutan feeder juga memiliki fasilitas AC, tempat duduk khusus wanita, lansia dan umum, serta terdapat LED informasi rute, monitor layanan informasi, media pembayaran (tapping), CCTV, dan peralatan keadaan.
Tarif layanan feeder terintegrasi dengan Surabaya Bus dipatok Rp5.000 yang berlaku selama 2 jam. Sementara terdapat tarif gratis berlaku untuk lansia, veteran, dan anak dibawah umur 5 tahun, dan tarif pelajar adalah 50 persen dari tarif umum.
“Pembayaran angkutan feeder juga dilakukan dengan menggunakan sistem pembayaran non tunai, yakni melalui kartu elektronik maupun QRIS. Untuk tahap awal, layanan feeder ini akan gratis selama satu pekan,” imbuh Eri.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tundjung Iswandaru menambahkan, angkutan feeder yang disiapkan ini terdiri dari 14 unit Hiace dengan kapasitas 14 penumpang, serta 38 unit Grandmax dengan kapasitas 10 penumpang. Selain itu, terdapat kru angkutan feeder yang terdiri dari driver dan helper sebanyak 320 orang.