EconomicReview- Maya Miranda Ambarsari dikenal sebagai salah satu pengusaha yang sukses mengembangkan sejumlah lini usaha mulai dari pertambangan, properti, e-commerce, IT, kecantikan, kilang minyak, kesehatan, perkapalan, hingga perusahaan galangan kapal-PT Batamec Shipyard.
Namun, kesuksesan yang kini telah diraihnya tak lantas membuat sociopreneur wanita ini lupa akan kota masa kecilnya, Bengkulu. Semasa kecil, wanita kelahiran 9 Juli 1973 ini sempat mengenyam pendidikan di SDN 15 dan melanjutkan pendidikan ke SMPN 2 Kota Bengkulu. Namun, saat kelas 3 SMP Maya pindah ke Jakarta mengikuti sang ayah yang pindah tugas.
Menariknya, meski cukup lama tinggal di Australia dan kini sukses sebagai pebisnis di kota Jakarta, istri dari Andreas Reza ini sangat bangga dengan kota masa kecilnya dan ingin ikut sumbangsih membangun Bumi Raflesia, salah satunya dengan menjadi donatur utama pembangunan masjid megah di Bengkulu.
Masjid yang diberi nama “Masjid Khalifah” ini merupakan salah satu masjid termegah dan terindah di Kota Bengkulu yang berdiri di atas lahan SMP dengan arsitektur modern, yang pembangunannya termasuk sangat cepat yakni hanya dalam kurun waktu 10 bulan. Masjid Khalifah siap menampung 1.000 jamaah.
Maya Miranda Ambarsari beserta suami dan rombongan menghadiri langsung peresmian Masjid Khalifah pada Senin, 5 April 2020 dengan mengambil tema “Menjadikan Masjid Awal Membangun Peradaban untuk Mencetak Generasi Emas serta Mewujudkan Kota Bengkulu Kota Religius”.
Acara peresmian diwakili oleh Wakil Wali Kota Bengkulu Dr. Dedy Wahyudi, yang menyampaikan apreasiasinya atas partisipasi banyak pihak atas pendirian Masjid, terutama kepada Maya Miranda Ambarsari sebagai donatur utama yang disebutnya sebagai sosok Fatmawati Millenial.
“Terimakasih mbak Maya atas supportnya, kita melihat kalau mbak Maya ini sosok fatmawati milenial, bisa saya katakan meskipun beliau sudah sukses di luar Kota Bengkulu, tidak lupa pulang untuk membangun kota tempat beliau dibesarkan,” papar Dedy.
Dan keesokan harinya, selepas Isya, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, dan sejumlah tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, dan pejabat lainnya mengunjungi Masjid Khalifah dan menyampaikan harapannya bahwa masjid Khalifah yang telah dibangun ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat Bengkulu sebab tidak mudah membangun masjid semegah dan seindah ini.
“Kita sebagai masyarakat Bengkulu juga harus dapat memakmurkan masjid ini dan memanfaatkan fasilitasnya untuk salat, mengaji, dan tadarus di bulan suci Ramadan sehingga masjid megah ini betul-betul dapat menjadi pusat keislaman di bumi Raflesia ini.
Pada acara peresmian, Maya Miranda Ambarsari juga memberikan bantuan beasiswa kepada siswa siswi berprestasi di bidang akademik dan non akademik, bantuan kepada siswa- siswi yatim, dan juga kepada seluruh pihak yang terlibat setiap harinya dalam proses belajar mengajar di SMP 2 Bengkulu.
Maya mengatakan bahwa pembangunan Masjid Khalifah ini tidak lepas dari sumbangsih berbagai pihak. Dia pun sangat bersyukur karena proses pembangunan berjalan lancar. “Pembangunan masjid ini merupakan kontribusi banyak pihak termasuk simpatik dari para ikatan alumni serta para guru di SMPN 2 yang luas biasa. Semoga dengan adanya Masjid Khalifah ini membawa keberkahan bagi kita semua,” jelasnya.
Penamaan Masjid Khalifah sendiri diambil dari nama putra semata wayang Maya Miranda Ambarsari, yaitu Muhammad Khalifah Nasif. Selain itu, nama Masjid Khalifah ini sendiri juga dibuat dengan harapan para siswa-siswi yang nantinya menjadi alumni dapat menjadi pemimpin yang memiliki karakter dan akhlak mulia. “Nantinya di Masjid Khalifah ini akan diadakan berbagai kegiatan Hafiz Al-Quran dan kegiatan keislaman lainnya sehingga dari sini kita berharap akan muncul para pemimpin hebat,” ujar Maya.