EconomicReview – Anomali La Nina saat ini terpantau berkembang di Samudra Pasifik Ekuator dan diprediksi akan mencapai intensitas moderate hingga akhir 2020 sehingga dampaknya perlu diwaspadai karena akan berimbas pula di wilayah Indonesia. Catatan sejarah menunjukkan, La Nina dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia hingga 40 persen di atas normalnya.
“Dampak La Nina tidak seragam di seluruh Indonesia. Oktober-November diperkirakan curah hujan bulanan akan terjadi hampir di seluruh Indonesia kecuali Sumatera,” papar Herizal selaku Deputi Bidang Deputi klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam rilis yang diterima.
Oktober, diperkirakan beberapa zona musim di Indonesia diperkirakan akan memasuki Musim Hujan, antara lain pesisir timur Aceh, sebagian Riau, Jambi, Sumatera Selatan, pulau Bangka, Lampung, Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Utara, juga sebagian kecil Sulawesi, Maluku Utara dan Nusa Tenggara Barat.
Pada Desember hingga Februari mendatang, diperkirakan peningkatan curah hujan dapat terjadi di Kalimantan bagian Timur, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara dan Papua.
Peningkatan curah hujan seiring awal musim hujan disertai peningkatan akumulasi curah hujan berpotensi menjadi pemicu terjadinyan bencana hidrometeorologis seperti banjir atau tanah longsor.