Economic Review
  • HOME
  • EKONOMI & BISNIS
  • FINANSIAL
  • KEBIJAKAN
  • GAYA HIDUP
  • KORPORASI
  • BERITA TERKINI
  • OPINI
  • SOSIAL & BUDAYA
  • OTOMOTIF
  • EVENT
No Result
View All Result

Subscribe Newsletter

Economic Review
  • HOME
  • EKONOMI & BISNIS
  • FINANSIAL
  • KEBIJAKAN
  • GAYA HIDUP
  • KORPORASI
  • BERITA TERKINI
  • OPINI
  • SOSIAL & BUDAYA
  • OTOMOTIF
  • EVENT
No Result
View All Result
Economic Review
No Result
View All Result

Zebra: 25% Manufaktur di Asia Pasifik Capai Visibilitas Produksi secara Real Time

by Yusniar
September 21, 2024
in TEKNOLOGI
131 4
0
Zebra: 25% Manufaktur di Asia Pasifik Capai Visibilitas Produksi secara Real Time
Share on FacebookShare on Twitter

EconomicReview – Baru-baru ini, Zebra Technologies Corporation (NASDAQ: ZBRA) mempublikasi hasil riset ‘2024 Manufacturing Vision Study’.

Studi ini menunjukkan bahwa secara global, sebesar 61% perusahaan manufaktur berharap AI mampu mendorong pertumbuhan di tahun 2029, naik dari 41% di tahun 2024. Di Asia Pasifik, sebanyak 68% perusahaan manufaktur berharap AI mendorong pertumbuhan di tahun 2029, naik dari 46% di tahun 2024.

Lonjakan dalam pengadopsian AI ini, digabungkan dengan 92% responden survei global dan 87% di Asia Pasifik yang memprioritaskan transformasi digital. Hasil riset ini menegaskan keinginan perusahaan manufaktur untuk meningkatkan manajemen data. Sekaligus memanfaatkan teknologi baru yang meningkatkan visibilitas dan kualitas dalam proses manufaktur.

Meskipun transformasi digital adalah prioritas bagi perusahaan manufaktur, sekitar 30% hingga 40% dari responden di dunia dan Asia Pasifik mengakui bahwa mencapai hal tersebut penuh dengan hambatan. Ini termasuk biaya dan ketersediaan tenaga kerja, meningkatkan solusi teknologi, serta konvergensi teknologi informasi dan teknologi operasional (IT/OT).

Visibilitas merupakan langkah pertama menuju transformasi, terutama melalui pengadopsian AI dan teknologi-teknologi baru lainnya. Hal ini memungkinkan perusahaan manufaktur memanfaatkan data dengan lebih efektif untuk mengidentifikasi, merespons, memprioritaskan masalah dan proyek-proyek. Tujuannya untuk memberikan efisiensi tambahan di seluruh proses manufaktur, serta memastikan dampak terbaik ke depannya.

Sebuah studi menyatakan bahwa ada potensi besar pemanfaatan AI dalam industri manufaktur Indonesia. Namun, salah satu tantangan utama untuk maju adalah kurangnya tata kelola data internal yang efektif.

“Sangat penting untuk memiliki strategi manajemen data yang efektif. Sekaligus algoritma AI yang secara efisien bisa memproses dan menganalisa data dalam jumlah besar untuk menciptakan lingkungan manufaktur yang lincah dan efisien,” ujar Eric Ananda, Country Lead Indonesia, Zebra Technologies.

“Zebra membantu manufaktur bekerja dengan teknologi dalam cara-cara yang baru untuk mengotomatisasi dan mengembangkan alur kerja. Tujuannya untuk mencapai area produksi pabrik yang terhubung dengan baik di mana manusia dan teknologi berkolaborasi dalam skala besar,” ujarnya.

Menutup Kesenjangan Visibilitas

Meskipun perusahaan manufaktur mengatakan transformasi digital adalah prioritas yang strategis, namun untuk mencapai pabrik yang serba terhubung sepenuhnya tetap sulit. Visibilitas adalah kunci untuk mengoptimalkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas di area operasional pabrik.

Namun, kesenjangan visibilitas yang besar tetap ada. Hanya 16% dari pemimpin manufaktur di dunia melaporkan bahwa mereka memiliki pengawasan real-time, work-in-progress (WIP) di seluruh proses manufaktur, sementara di Asia Pasifik lebih banyak lagi, yaitu 25%.

Sekitar 6 dari 10 (57% di dunia, 63% di Asia Pasifik) pemimpin di bidang manufaktur berharap untuk meningkatkan visibilitas di seluruh produksi dan semua rantai pasokan tahun 2029. Namun, sekitar 33% pemimpin di dunia dan 38% pemimpin di Asia Pasifik mengatakan bahwa membuat bagian IT dan OT setuju dengan tujuan investasi mereka adalah penghambat utama dalam transformasi digital.

Di sisi lain, sekitar 86% dari pemimpin manufaktur global dan 82% pemimpin manufaktur Asia Pasifik setuju bahwa mereka berupaya kuat untuk menyamai kecepatan inovasi teknologi dan mengintegrasikan berbagai perangkat, sensor dan teknologi secara aman di seluruh fasilitas dan rantai pasokan mereka.

Tingkatkan Kapasitas Tenaga Kerja, Naikkan Nilai dan Efisiensi

Studi Zebra mengungkapkan bahwa perusahaan manufaktur mengubah strategi pertumbuhan mereka dengan mengintegrasikan dan meningkatkan kapasitas tenaga kerja dengan AI dan teknologi lain. Tujuannya untuk mentransformasi manufaktur dan mengembangkan tenaga kerja yang terampil dalam lima tahun mendatang.

Hampir 73% pemimpin manufaktur global berencana untuk melatih tenaga kerja mereka kembali untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam pemanfaatan data dan teknologi. Ada 7 dari 10 berharap untuk memperkuat tenaga kerja dengan teknologi mobile. Sentimen ini juga dirasakan oleh masing-masing 76% dan 75% pemimpin manufaktur Asia Pasifik.

Tool teknologi yang diimplementasikan oleh pemimpin manufaktur antara lain adalah tablet (51% di dunia, 52% di Asia Pasifik) komputer mobile (55% di dunia, 53% di Asia Pasifik), dan software manajemen tenaga kerja (56% di dunia, 62% di Asia Pasifik). Selain itu, 6 dari 10 pemimpin manufaktur (61% di dunia, 65% di Asia Pasifik) berencana untuk memanfaatkan komputer mobile wearable untuk meningkatkan kapasitas tenaga kerja mereka.

Pemimpin manufaktur di level C-Suite, Information Technology (IT), dan Operational Technology (OT) memahami bagaimana inisiatif terkait tenaga kerja harus lebih dari sekadar meningkatkan efisiensi dan produktivitas tenaga kerja dengan teknologi.

Tingkatkan Otomatisasi untuk Optimalkan Kualitas

Menurut survei ini, pemimpin manufaktur mengatakan bahwa masalah manajemen kualitas yang paling signifikan saat ini adalah visibilitas real time (33% di dunia, 40% di Asia Pasifik), mengikuti perkembangan standar dan regulasi yang baru (29% di dunia, 30% di Asia Pasifik), mengintegrasi data (27% di dunia, 31% di Asia Pasifik), dan menjaga keterlacakan atau traceability (27% di dunia dan di Asia Pasifik). 

Dalam lima tahun mendatang, banyak yang berencana untuk menerapkan robot (65% di dunia, 72% di Asia Pasifik), machine vision (66% di dunia dan di Asia Pasifik), radio frequency identification (RFID) (66% di dunia, 72% di Asia Pasifik), dan scanner fixed industri (57% di dunia, 62% di Asia Pasifik).

Sebagian besar pemimpin manufaktur setuju bahwa solusi otomatisasi ini didorong oleh berbagai faktor termasuk kebutuhan untuk memberikan tugas-tugas yang lebih bernilai bagi para tenaga kerja (70% di dunia, 75% di Asia Pasifik), mendapatkan service level agreements (69% di dunia, 70% di Asia Pasifik), dan menambah lebih banyak fleksibilitas ke area operasional pabrik (64% di dunia, 66% di Asia Pasifik).

Previous Post

KPPU: Lion Grup Satu-Satunya Maskapai yang Tidak Patuh Putusan MA

Next Post

Presiden Joko Widodo Resmikan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo Seksi I Kartasura-Klaten Sepanjang 22,3 Km

Related Posts

BPD Bank Bali Ikuti Penjurian IHCA 2025 Via Zoom Bersama Economic Review
BERITA TERKINI

Nanovest Gemilang pada Penjurian IHCA 2025 Via Zoom Meet bersama Economic Review

May 16, 2025
BPD Bank Bali Ikuti Penjurian IHCA 2025 Via Zoom Bersama Economic Review
BERITA TERKINI

BCA Sukses Presentasikan Penerapan IHCA Pada Dewan Juri IHCA 2025

May 15, 2025
BPD Bank Bali Ikuti Penjurian IHCA 2025 Via Zoom Bersama Economic Review
BERITA TERKINI

PLN IP Tampil Apik dalam Penjurian IHCA 2025

May 14, 2025
BPD Bank Bali Ikuti Penjurian IHCA 2025 Via Zoom Bersama Economic Review
BERITA TERKINI

BPD Bank Bali Ikuti Penjurian IHCA 2025 Via Zoom Bersama Economic Review

May 14, 2025
Bank BTN Raih Gold Award – ISMA 2025 Berkat Konsistensi
BERITA TERKINI

Bank BTN Raih Gold Award – ISMA 2025 Berkat Konsistensi

May 1, 2025
ASKRINDO Sukses Torehkan Gold Award di Ajang Sales Marketing 2025
BERITA TERKINI

Maybank Finance Cemerlang dengan Platinum Award – ISMA 2025

May 1, 2025
Next Post
Presiden Joko Widodo Resmikan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo Seksi I Kartasura-Klaten Sepanjang 22,3 Km

Presiden Joko Widodo Resmikan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo Seksi I Kartasura-Klaten Sepanjang 22,3 Km

Recent Posts

  • Nanovest Gemilang pada Penjurian IHCA 2025 Via Zoom Meet bersama Economic Review
  • BCA Sukses Presentasikan Penerapan IHCA Pada Dewan Juri IHCA 2025
  • PLN IP Tampil Apik dalam Penjurian IHCA 2025
  • BPD Bank Bali Ikuti Penjurian IHCA 2025 Via Zoom Bersama Economic Review
  • Bank BTN Raih Gold Award – ISMA 2025 Berkat Konsistensi
  • Bank BTN Raih Gold Award – ISMA 2025 Berkat Konsistensi
  • Maybank Finance Cemerlang dengan Platinum Award – ISMA 2025
  • Heksa Boyong Platinum Award dalam Ajang Indonesia Sales Marketing Award 2025
  • ASKRINDO Sukses Torehkan Gold Award di Ajang Sales Marketing 2025

TENTANG KAMI

REDAKSI

BERIKLAN

KONTAK KAMI

© 2020 Economic Review - Powered by Webcorner.id

No Result
View All Result
  • HOME
  • EKONOMI & BISNIS
  • FINANSIAL
  • KEBIJAKAN
  • GAYA HIDUP
  • KORPORASI
  • BERITA TERKINI
  • OPINI
  • SOSIAL & BUDAYA
  • OTOMOTIF
  • EVENT

© 2020 Economic Business Review - Powered by Webcorner.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
sponsored