EconomicReview – Saat meninjau Bandara Kertajati hari ini, Presiden Joko Widodo mengapresiasi peningkatan aktivitas penerbangan di Bandara Kertajati, Selasa (11/7/2023). Apalagi dengan telah diresmikannya Tol Cisumdawu tentu akan mempermudah konektivitas ke Bandara Kertajati, yang sempat terganggu operasionalnya karena sepi penerbangan.
Sebagaimana diketahui, Bandara Kertajati diresmikan pada Mei 2018 dengan biaya pembangunan mencapai Rp 2,6 triliun. Namun, selama lima tahun terakhir, bandara ini lebih banyak disorot karena sepinya aktivitas penerbangan di sana.
Dengan adanya tol masyarakat kota Bandung hanya menghabiskan waktu 1 jam ke bandara Kertajati. “Saya melihat airport Kertajati yang didukung Tol Cisumdawu ini adalah airport masa depan,” tegas Jokowi.
Presiden Jokowi juga menyatakan kegembirannya dimana Bandara Kertajati semakin ramai. “Saya senang karena aktivitas di Bandara Kertajati sudah sangat baik. Sekarang telah digunakan untuk embarkasi haji. Bbandara embarkasi haji untuk kurang lebih 8 ribu jemaah dari tujuh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat,” ujar Presiden dalam keterangannya kepada awak media usai peninjauan.
Selain untuk embarkasi haji, bandara terbesar di Provinsi Jawa Barat ini juga telah melayani sejumlah penerbangan internasional. Di antaranya penerbangan umrah empat kali seminggu dan penerbangan rute Kuala Lumpur-Kertajati sebanyak dua kali seminggu.
“Nantinya dimulai bulan Oktober, Bandara ini akan beroperasi secara penuh. Artinya dari Bandara Husein Sastranegara akan digeser ke Kertajati, terutama untuk pesawat jet,” ungkap Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden turut mengapresiasi minat investor dari beberapa negara yang akan berinvestasi di Bandara Internasional Kertajati. Presiden mengatakan bahwa pemerintah akan segera memutuskan dan mempercepat proses investasi para investor tersebut.
“Kita putuskan nanti bulan Oktober agar yang mengoperasikan dan juga ikut dalam kepemilikan Bandara Kertajati kita harapkan traffic-nya, lalu lintasnya makin padat apabila ada investor luar yang bergabung di Bandara Kertajati ini,” ucap Presiden.
Namun, Jokowi enggan menyebutkan dari siapa saja dan dari negara mana saja para investor tersebut karena masih dalam proses penjajakan. Ia juga tidak mau menyebut sektor apa yang diminati oleh para investor tersebut “Nanti, kalau sudah selesai, baru akan kita buka mereka masuk equity berapa persen,” ujarnya.
Presiden pun berharap sejumlah upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Kertajati dapat memberikan hasil terbaik. Apalagi, Jalan Tol Cisumdawu yang telah diresmikan dapat mempersingkat waktu tempuh antara Bandara Kertajati dan Bandung kurang lebih 1 jam.
Jokowi lantas mengakui bahwa Bandara Kertajati dan Tol Cisumdawu awalnya direncanakan dapat beroperasi pada waktu yang sama. Namun, proses pembahasan lahan proyek Tol Cisumdawu bermasalah sehingga terlambat beroperasi dan tidak bisa mendukung operasional Bandara Kertajati.
“Setelah selesai ini (Cisumdawu), saya meyakini bandara ini akan menjadi bandara masa depan dengan traffic yang sangat padat,” ujar Jokowi.