Economic Review
  • HOME
  • EKONOMI & BISNIS
  • FINANSIAL
  • KEBIJAKAN
  • GAYA HIDUP
  • KORPORASI
  • BERITA TERKINI
  • OPINI
  • SOSIAL & BUDAYA
  • OTOMOTIF
  • EVENT
No Result
View All Result

Subscribe Newsletter

Economic Review
  • HOME
  • EKONOMI & BISNIS
  • FINANSIAL
  • KEBIJAKAN
  • GAYA HIDUP
  • KORPORASI
  • BERITA TERKINI
  • OPINI
  • SOSIAL & BUDAYA
  • OTOMOTIF
  • EVENT
No Result
View All Result
Economic Review
No Result
View All Result

Catat, Ini Alasan Mengapa Biaya Bertani di Indonesia Mahal

by teguh budi rahayu
February 17, 2022
in BERITA TERKINI
134 1
0
Catat, Ini Alasan Mengapa Biaya Bertani di Indonesia Mahal
Share on FacebookShare on Twitter

Economic Review- Indonesia memiliki lahan yang subur dan potensial untuk  ditanam beragam jenis  pertanian. Namun kondisi tersebut tidak sebanding dengan biaya bertani di Indonesia. Biaya bertani di Indonesia disebut lebih mahal dibandingkan negara lain.

Menurut Kepala Peneliti Center of Indonesian Policy Studies (CIPS) Felippa Amanta, mahalnya ongkos produksi sektor pertanian di Indonesia karena sejumlah faktor. “Yang saya lihat yang pertama ongkos produksi Indonesia masih cukup mahal sebenarnya kalau dibandingkan dengan ongkos produksi di negara lain,” katanya dalam diskusi G20 sektor pertanian mengenai ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan secara daring di Jakarta, kemarin.

Selain itu, berdasarkan hasil riset CIPS, sejumlah faktor penyebab tingginya biaya produksi pertanian Indonesia diantaranya keterbatasan lahan, serta keterbatasan benih berkualitas dan keterbatasan akses pupuk.

Rata-rata petani di Indonesia memiliki lahan sebesar 0,6 hektare sehingga menyebabkan biaya produksi yang tinggi dan tidak efisien jika dibandingkan dengan menggarap lahan pertanian dalam skala yang lebih besar. Sedangkan petani Indonesia juga mengalami keterbatasan akses pada benih berkualitas dan akses terhadap pupuk. Pupuk subsidi tidak bisa memenuhi kebutuhan petani, sementara harga pupuk nonsubsidi sangat tinggi dibanding pupuk bersubsidi. Selain ongkos produksi yang mahal, produktivitas pertanian Indonesia juga jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara lain.

Felippa mencontohkan salah satu komoditas unggulan Indonesia yaitu kopi yang masih kalah saing dengan Brasil dan Vietnam sebagai produsen kopi nomor satu dan kedua di dunia.

Produktivitas yang rendah dan biaya produksi yang tinggi menyebabkan harga jual kopi Indonesia lebih mahal dan menjadi kalah saing dengan negara lain.

“Kalau kita lihat dari hubungan antara produktivitas dan struktur ongkos ini akhirnya hasil pertanian kita lebih mahal dibandingkan harga internasional, makanya kita kalah saing di sana, dari kuantitas dan harga saja kurang,” ungkapnya.

Hasil penelitian CIPS juga mengungkapkan sektor pertanian Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Hal itu terlihat dari dampak krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19 yang tak mempengaruhi sektor pertanian sementara sektor lain mengalami kontraksi.

Previous Post

Money.co.uk : Indonesia Negara Terindah di Dunia

Next Post

Merger Industri Telekomunikasi Cegah Perang Harga

Related Posts

Badai Pasir Musim Semi Terjang irak Hingga UEA
BERITA TERKINI

Badai Pasir Musim Semi Terjang irak Hingga UEA

May 27, 2022
Yogya Terpilih Sebagai Penyelenggara International Series dan Internantional Challenge 2022
BERITA TERKINI

Yogya Terpilih Sebagai Penyelenggara International Series dan Internantional Challenge 2022

May 26, 2022
BNI Java Jazz Festival Resmikan Asuransi Kecelakaan Diri
BERITA TERKINI

BNI Java Jazz Festival Resmikan Asuransi Kecelakaan Diri

May 26, 2022
Komunitas Pencinta Lingkungan Bentuk Sharp Greenerator Indonesia
BERITA TERKINI

Komunitas Pencinta Lingkungan Bentuk Sharp Greenerator Indonesia

May 26, 2022
Tanggul Milik Lamicitra Jebol, Operasional TPK Semarang Terhambat
BERITA TERKINI

Tanggul Milik Lamicitra Jebol, Operasional TPK Semarang Terhambat

May 26, 2022
Bertahap, Pelat Kendaraan Berganti Putih Dimulai Juni 2022
BERITA TERKINI

Bertahap, Pelat Kendaraan Berganti Putih Dimulai Juni 2022

May 25, 2022
Next Post
Merger Industri Telekomunikasi Cegah Perang Harga

Merger Industri Telekomunikasi Cegah Perang Harga

TENTANG KAMI

REDAKSI

BERIKLAN

KONTAK KAMI

© 2020 Economic Review - Powered by Webcorner.id

No Result
View All Result
  • HOME
  • EKONOMI & BISNIS
  • FINANSIAL
  • KEBIJAKAN
  • GAYA HIDUP
  • KORPORASI
  • BERITA TERKINI
  • OPINI
  • SOSIAL & BUDAYA
  • OTOMOTIF
  • EVENT

© 2020 Economic Business Review - Powered by Webcorner.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
sponsored