EconomicReview-Anugerah Perempuan Indonesia (API) 2020, menobatkan .Dr. A.A.A. Ngr. Tini Rusmini Gorda, SH.,MM.,MH Direktur Eksekutif GTS Institute Bali Kepala Pusat Studi UNDIKNAS Denpasar menjadi salah satu peraih penghargaan API 2020, yang diserahkan langsung oleh Menteri Bintang Puspayoga selaku Menteri KPPPA (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak).
API 2020 merupakan penghargaan yang dihadirkan berkat kerjasama KPPPA, Economic Review dan PPPI (Perkumpulan Perempuan Pemimpin Indonesia), yang ingin mengapresiasi perempuan pemimpin terbaik di bidangnya, yang di nilai telah turut berdaya di Indonesia dan di manca negara.
A.A.A. Ngr. Tini Rusmini Gorda atau yang akrab disapan Gung Tini Gorda merupakan seorang dosen Kopertis FH UNDIKNAS Denpasar, Direktur Eksekutif GTS Institute Bali (Bali), dan pendiri Yayasan Rantyni Gorda, dan salah satu pendiri Yayasan Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas).
Sosok wanita kelahiran bali yang menginspiratif ini tak lepas dalam upaya meneruskan jejak perjuangan sang ayah yang dalam bidang pendidikan hingga membuatnya mendapatkan penghargaan. Ayahnya adalah alm. Prof.DR.Drs.I Gusti Ngurah Gorda,MS.,MM, merupakan salah satu tokoh pendidikan di Bali. Dan ibunya bernama Alm. I Gusti Ayu Ngurah Ratyni.
(Kedua Dari Kiri) Dr. A.A.A. Ngr. Tini Rusmini Gorda, SH.,MM.,MH
Dalam menjalankan kepemimpinannya Gung Tini Gorda menerapkan sistem kerja partisipatif dan membentuk team work. Dalam istilah bali katanya, ada istilah “Ngekoh Ngomong” males ngomong yang menjadi hambatan memimpin. Istilah itulah yang diakuinya ia hindari yakni dengan cara membentuk team work di setiap jenjang. Dengan begitu dirinya percaya berbagai konflik dapat diatasi yakni dengan menganggap konflik tidak pernah ada dan berfokus pada visi.
Tak hanya piawai dalam memimpin Gung Tini Gorda, juga aktif berkarya ditengah kesibukannya sebut saja beberapa buku yang telah ia terbitkan diantaranya Kita Pun Bisa Sukses (2011); Bunga Rampai Kiprah Emas Perempuan Indonesia Menuju Bali Ramah Keluarga (Melalui Keluarga Menyelamatkan Bali) (2013); Bunga Rampai Perempuan Cerdas, Perempuan Ramah Keluarga (2015); Hukum Perlindungan Anak Korban Pedofilia (2017). Tak hanya itu tangan dingin Gung Tini Gorda pulalah yang telah mendirikan koperasi yang serba usaha dan membuat konsep menggeliatkan ekonomi dengan prinsip “PangPadePayu”. Karya Yang Lainnya Adalah Membuat Diklat dan Modul Pengembangan Karakter Calon Ayah dan Ibu.
Aktif dalam berbagai organisasi diakui Gung Tini Gorda mampu memberikan manfaat lebih. Dengan ikut berorganisasi ia mampu lebih mempelajari atau memahami berbagai karakter, sehingga hal ini ia manfaatkan untuk bagaimana ia memimpi dilembaganya sendiri. Dengan berorganisasi diakuinya seseorang diharuskan untuk mampu belajar berkomunikasi, berkoordinasi dan bisa melakukan kolaborasi dan sinergisitas. Adapun beberapa organisasi sosial yang diiikutinya adalah DPD IWAPI BALI, BKOW PROV. BALI, Komunitas Anak Bangsa, PIM, PBI.

Dalam menjalankan kepemimpinannya Gung Tini Gorda menyadari peningkatan nilai perusahaan adalah bagaimana sebuah perusahaan harus berjalan pada aturan. Seluruh SDM didalamnya harus dapat dipercaya dan harus mampu mencari upaya-upaya untuk terus melakukan perbaikan. Oleh karenannya, Gung Tini Gorda terus melakukan peningkatan kompetensi SDM perusahaannnya untuk dapat meraih gelar S1, S2, S3. Tak hanya itu peningkatan pelayanan pun dilakukan dengan menerapkan efisiensi.
“Selama ini yang terus saya lakukan adalah terus meningkatkan infrastruktur IT sesuai dengan kebutuhan dann kompetensi SDM yang dimiliki. Dan Membuat sistem keuangan yang simple tapi tetap mengedepankan kebutuhan dan dapat sustainable,” paparnya ditengah penjurian vitual API 2020 beberapa waktu lalu.
Gung Tini Gorda menyatakan prinsip yang ia jalankan dalam memimpin terkait mental dan spiritual adalah dengan mengimplementasikan konsep Tri Hita Karana, keseimbangan. Hal ini pulalah yang ia terapkan dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomia ASEAN & ASIA PACIFIC). Tantangan MEA diakuinya terkait dengan mental, hal tersebut bisa jadi masalah besar untuk kita semua. “Kami sudah memasang rambu-rambu dengan mengadakan yoga dan meditasi juga kegiatan-kegiatan yang terkait dengan tantangan karakter mental. Yakni dengan melakukan kerjasama dengan psykolog untuk melakukan psikotest dan melakukan kegiatan-kegiatan spiritual Tirta Yatra”.
Terlepas dari semua keberhasilan yang kini telah didapatkan oleh Gung Tini Gorda, diakuinya peran keluarga turut mendukung. “Keluarga turut mendukung kesuksesan saya dan sangat berperan luar biasa. Karena yang utama sebagai perempuan Bali adalah keluarga dengan ikhlas memberikan ijin untuk bekerja di ruang publik,” tutupnya.