EconomicReview-Jakarta, 28 Agustus – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menggelar Workshop UMKM Indonesia Go Export 2024 di Malang. Pelatihan yang berlangsung pada 20-24 Agustus 2024 di Hotel Savana, Malang menandai dimulainya rangkaian program UMKM Indonesia Go Export 2024. Melalui kegiatan ini, Bakti BCA memberikan ruang kepada pelaku UMKM untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan mereka dalam menembus pasar internasional.
Seremoni pembukaan Workshop UMKM Indonesia Go Export 2024 di Malang, dibuka oleh Direktur BCA Antonius Widodo Mulyono, Direktur Eksekutif International Chamber of Commerce (ICC) Indonesia Lusiana Indomo, dan dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah VII BCA Hianni serta SVP of Division Business Commercial & SME BCA Tjoeng Haryanto. Sebanyak 20 UMKM dari Kota Malang dan sekitarnya mengikuti pelatihan tersebut. Pelatihan ini menggunakan kurikulum khusus yang telah disesuaikan kebutuhan dan tantangan yang akan dihadapi UMKM saat memasuki pasar ekspor, antara lain pengenalan terkait transaksi perdagangan internasional, peningkatan kualitas produk, dan pelatihan dalam penyusunan laporan keuangan.
Direktur BCA Antonius Widodo Mulyono mengungkapkan, “Bersama ICC Indonesia, BCA merancang program UMKM Indonesia Go Export untuk mendampingi para pelaku UMKM agar memiliki kapabilitas yang mumpuni untuk memperluas usaha mereka ke mancanegara. Melalui program pelatihan ini, kami menargetkan 60 UMKM akan siap melakukan ekspor. Kami berharap pelaku UMKM dapat memanfaatkan program ini dengan optimal, sehingga mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi sesuai standar internasional. ”
UMKM Indonesia Go Export merupakan bagian dari payung program pengembangan berkelanjutan ‘Bakti BCA’ pada pilar Desa Bakti BCA. Program ini telah dilakukan BCA sejak 2023 dengan tujuan untuk memperkuat perkembangan UMKM di Indonesia. Sebelumnya Bakti BCA bersama ICC Indonesia melakukan pra kurasi dengan riset pasar dan konsolidasi yakni bertujuan mengidentifikasi produk yang berpotensi diminati di pasar global, disertai dengan informasi tentang negara tujuan ekspor dan data konsumen potensial di negara tersebut kemudian UMKM akan melalui tahap kurasi. Pada tahap kurasi, UMKM dinilai berdasarkan kesesuaian lini bisnis, kapasitas produksi, kelengkapan dokumen, dan hasil verifikasi lapangan.
“Upaya meningkatkan kinerja ekspor dari sektor UMKM memerlukan kolaborasi dari banyak pemangku kepentingan. Kami sangat mengapresiasi inisiatif Bakti BCA yang menunjukkan komitmen kuat untuk memberdayakan UMKM di Indonesia. Dengan dukungan berkelanjutan serta sinergi yang kokoh antara BCA dan ICC Indonesia, kami yakin inisiatif ini akan membuka peluang bagi UMKM untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekspor, sekaligus meningkatkan daya saing produk Indonesia di kancah global,” ujar Lusiana.
Sebagai informasi, UMKM menyumbang 61% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan menyerap sekitar 117 juta pekerja atau 97% dari total tenaga kerja pada 2023. Potensi kontribusi UMKM dalam ekspor nasional masih cukup besar, baru sekitar 16% dari total ekspor. Oleh karena itu, pendampingan terhadap UMKM harus terus ditingkatkan untuk mencapai target pemerintah sebesar 17% pada 2024.
Selain Malang, UMKM Indonesia Go Export juga akan hadir di dua kota lainnya, yaitu Bandung dan Surabaya. Dukungan BCA dalam program ini tidak hanya terbatas pada memberikan pelatihan bagi UMKM terpilih. Setelah rangkaian pelatihan berakhir, BCA bersama ICC Indonesia akan terus mendampingi UMKM peserta dalam mengakses pasar internasional, mengikuti ajang bergengsi untuk mempromosikan produk mereka seperti Trade Expo Indonesia, serta mendampingi proses transaksi dengan calon pembeli dari luar negeri.
Pada 2023, UMKM Indonesia Go Export diselenggarakan di Semarang dan Yogyakarta. Melalui program ini, BCA berhasil mendampingi salah satu UMKM peserta asal Yogyakarta, Wastraloka, melakukan ekspor perdana ke Tiongkok. Selain itu, BCA juga berhasil membawa UMKM Indonesia Go Export lainnya yaitu Prospero Food Realcho untuk mengirimkan produk cocoa powder sebanyak 2 kontainer total 34mts dengan total nilai transaksi sebanyak USD 57.800 atau setara dengan Rp907 juta Rupiah ke salah satu negara di Asia.
Bentuk dukungan BCA kepada pelaku UMKM tercermin pada sisi pembiayaan dengan bertumbuhnya pembiayaan UMKM menjadi 12,7% YoY mencapai Rp114,4 triliun per Juni 2024. Dukungan BCA pada sektor UMKM juga tercermin pada Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) Perseroan yang sebesar 22,2%.
Dukungan berkelanjutan BCA kepada UMKM Indonesia juga terlihat dari penyelenggaraan workshop dan penerbitan sertifikasi halal, yang telah membantu menerbitkan 1.000 sertifikat halal sepanjang tahun 2023. BCA juga berupaya mempermudah akses UMKM ke pasar potensial melalui berbagai acara yang mempertemukan UMKM dengan calon pembeli. Terbaru, BCA telah sukses menyelenggarakan BCA UMKM Fest 2024 dengan partisipasi lebih dari 1200 UMKM yang mempromosikan produk-produk unggulan mereka.
“Workshop UMKM Indonesia Go Export diharapkan dapat mencetak UMKM yang mampu berkembang dan bersaing di pasar ekspor. Kami menemukan bahwa masih banyak UMKM yang menemukan kesulitan mengakses pasar internasional dan melakukan transaksi luar negeri. Semoga inisiatif ini dapat mendorong aktivitas ekspor dari UMKM serta memberikan kontribusi besar pada pertumbuhan perekonomian Indonesia,” tutup Widodo.