EconomicReview-Perusahaan Malaysia Kenaf Venture Global (KVG) menandatangani MoU dengan PT Kenaf Diwana Sanjaya dan Pemerintahan Aceh, untuk perluasan industri kenaf dalam teknologi, penelitian, dan pengembangan benih kenaf di Aceh.
Penandatanganan ini dilakukan oleh CEO KVG Group, Jazman Shahar Abdollah, CEO dari PT Kenaf DiwanaSanjaya, Ikhsan, dan Plt. Asisten Perekenomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Mawardi di Ritz – Carlton Pacific Place Jakarta, Selasa (16/8).
Lebar lahan kenaf yang disetujui capai 10.000 hektar tetapi yang masih di proses baru mencapai 1.000 hektar pohon kenaf di Aceh.
Mawardi berharap, kerja sama ini memberikan dampak positif di bidang ekonomi, masyarakat dan lingkungan. Pada bidang ekonomi, diharapkan jalinan kerja sama KVG dan Indonesia dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Hal ini sejalan dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang sedang menggiatkan investasi dari luar dalam rangka mendorong perekonomian yang sempat melambat akibat pandemi COVID-19.
“Pemerintah mendukung KVG dalam ekspansi industri kenaf di Aceh, khususnya di bidang riset dan pengembangan. Kami sangat menghargai kerja sama ini dan berharap semoga dengan masuknya KVG ke Aceh, akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Aceh,” ujarnya.
“Kemudian dampak positif untuk masyarakat, lanjut Mawardi, kerja sama ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan warga setempat. Hal ini akan memengaruhi kinerja ekonomi daerah dan mempertinggi daya beli masyarakat, serta menekan angka kemiskinan,” katanya.
Lalu di bidang lingkungan, lanjutnya, kerja sama ini diharapkan dapat menjaga kesehatan lingkungan dan akan mampu membantu menekan emisi karbon dunia, yang sejalan dengan agenda pertemuan G20 untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
“Inisiatif pengembangan bisnis kenaf ini juga menjadi faktor pendorong menuju konsep hijau dan berkelanjutan sesuai dengan arahan UN Habitat. KVG berkomitmen untuk mendorong konsep kehidupan yang berkelanjutan (sustainability) melalui budidaya kenaf, dengan dukungan mitra yang dapat dipercaya,” ujarnya.
“Kami bertekad menjadi yang terdepan dalam kemajuan teknologi yang terkait industri kenaf, serta bergerak menuju IR 4.0. Hal ini untuk memastikan bahwa produksi dapat dilakukan lebih efisien dan sejalan dengan industri manufaktur global,” ujarnya.
Sementara itu, Jazman mengatakan, KVG berkomitmen untuk mendorong konsep kehidupan yang berkelanjutan (sustainability) melalui budidaya kenaf, dengan dukungan mitra yang dapat dipercaya.
“Kami bertekad menjadi yang terdepan dalam kemajuan teknologi yang terkait industri kenaf, serta bergerak menuju IR 4.0. Hal ini untuk memastikan bahwa produksi dapat dilakukan lebih efisien dan sejalan dengan industri manufaktur global,” ujarnya.
“Intinya, kami bertekad untuk mencapai tujuan yang telah kami ajukan yaitu ekspansi di Indonesia dan mengaktifkan kemajuan teknologi, yang berkaitan dengan pengembangan kenaf, karena KVG juga bertujuan untuk membawa pertanian ke tingkat lebih tinggi melalui penggunaan teknologi terbaru,” papar Jazman.
Ia mengatakan, kemajuan teknologi telah memungkinkan penemuan dan penerapan kenaf di berbagai sektor, yaitu otomotif, kertas, banguna, konstruksi, dan sebagainya.
Manfaat penting lainnya dari kenaf adalah kemampuannya dalam mengisolasi panas dan ini telah membuat kenaf tersedia sebagai isolator termal dalam produk otomotif dan sebagai bahan bangunan menggantikan bahan yang tidak dapat diperbarui.
“KVG mengutamakan ilmupengetahuan kemajuan teknologi dan inovasi untuk menuju revolusi industri 4.0 dan masyarakat 4.0. Integrasi pendekatan dan teknologi holistik berkelanjutan dalam operasi KVG adalah salah satu inisiatif untuk memastikan relevansi pertanian dalam kaitannya dengan sektor lain dan dalam jangka panjang,” ujarnya.
Ikhsan mengaku yakin kerja sama ini akan meningkatkan kualitas industri kenaf di Indonesia . “PT Kenaf Diwana Sanjaya pun memiliki visi dan misi yang sama dengan KVG dalam pengembangan industri kenaf,” ujarnya.
Sebagai informasi, kenaf (Hibiscus Cannabinus) yang juga dikenal dengan nama Yute Jawa, adalah tumbuhan kategori serat panjang , yang dapat tumbuh dengan baik di beragam jenis tanah, mulai dari tanah gambut organik hingga tanah gurun berpasir.
Tumbuhan ini pun dapat tumbuh di tanah yang telah terkena banjir, kesuburan rendah, dan jangkauan pH yang luas serta toleransi terhadap kekeringan. Kenaf dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan karung goni, karpet, geotekstil, dan kerajinan.
Tahun 2022 ini, KVG akan fokus mengembangkan bisnis kenaf di Indonesia dan Asia Tenggara, sebagai batu loncatan . Perusahaan ini juga memiliki rencana untuk berkontribusi dan mendukung pertumbuhan sosial ekonomi di Indonesia.