EconomicReview-PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Bank Sumsel Babel) dianugerahi penghargaan The Big 10 IT for BPD Company, Category BPD-BUKU-II-Asset Rp.10 T s/d Rp.25 T, di ajang bergengsi Indonesia IT Award-III-2020 (IITA-III-2020). Bank Sumsel Babel dinilai memiliki kinerja yang terbilang sangat positif. Bank Sumsel Babel diyakini mampu melesat maju dan menjadi bank pembangunan daerah (BPD) dengan bisnis terus berkembang lebih baik.
Bank Sumsel Babel dalam menjalankan bisnisnya menerapkan prinsip 3P, yakni people, process dan performance, terutama dalam menghadapi gejolak ekonomi. Dengan berfokus kepada karyawan dan nasabah Bank Sumsel Babel berupaya untuk selalu menjaga dengan menerapkan aturan-aturan untuk memperbaiki segala proses agar lebih ke arah digital.
Melalui peningkatan layanan digital Bank Sumsel Babel terus berkontribusi untuk menjadi lebih baik dan kedepan menjadi bank besar, yakni dengan menjadi kebanggaan masyarakat baik dari ukuran sistem IT, SDM dan lainnya. Saat ini, Bank Sumsel Babel mendorong konsumen untuk bertransaksi digital dengan mulai mengimplementasikan transaksi nontunai dengan barcode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dari Bank Indonesia.
Bank Sumsel Babel sangat fokus terhadap transaksi digital bagi nasabah, apalagi di tengah masa pandemi. Bahkan, dikatakan Bank Sumsel Babel telah merancang ekosistem keuangan digital dengan menggunakan QRIS di lingkungan pemerintah daerah (ASN). Bank Sumsel Babel fokus meningkatkan layanan digital untuk menjawab kebutuhan nasabah di era kemajuan teknologi masa kini.
Perbankan ini menyadari digitalisasi ini menjadi tantangan utama Bank Sumsel Babel dalam upaya memenangkan persaingan di industri perbankan. Saat ini Bank Sumsel Babel telah merancang ekosistem keuangan digital dengan menggunakan QRIS di lingkungan pemerintah daerah. Oleh karena ASN di lingkungan pemerintah provinsi, kabupaten dan kota di Sumsel maupun Babel merupakan nasabah Bank Sumsel Babel. Kedepan, perusahaan akan menggandeng sejumlah asosiasi UMKM. Khususnya, UMKM kuliner yang akan menjadi sasaran utama dalam pengembangan transaksi QRIS di Sumsel.