EconomicReview – Indonesia Finance Award-III-2020 (IFA-III-2020) baru saja digelar secara virtual dengan mengangkat tema “Managing Financial Risks and Capturing Financial Opportunities in the Crisis Era”, dihelat oleh Economic Review bekerjasama dengan Indonesia-Asia Institute, Perbanas Institute, IPMI International Business School, PPPI, dan Ideku Group yang dihadiri lebih dari puluhan perusahan dan ratusan peserta. Hadir dalam zoominar sebagai Keynote Speaker, Inarno Djajadi selaku Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dalam ajang bergengsi tersebut PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA menjadi salah satu yang terbaik dengan meraih Platinum Award, The 1st Best Public Company for Building & Construction. Torehan prestasi ini menambah portofolio penghargaan jelang penghujung tahun 2020.
Ini merupakan tahun ke-3 pagelaran Indonesia Finance award-III-2020 (IFA-III-2020) setelah dilakukan untuk pertama kalinya pada tahun 2018. Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi atas kinerja seluruh jajaran umumnya dan manajemen keuangan khususnya yang telah mengantarkan perseroan pada posisi seperti saat ini.
Pada zoominar tersebut, penghargaan di terima oleh Ade Wahyu selaku Direktur Keuangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. “Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Ibu Nana selaku Pendiri Economic Review, Prof Roy Sembel selaku Ketua Dewan Juri beserta seluruh jajaran dewan juri yang telah memberikan penghargaan ini kepada kami. Kami berharap, penghargaan IFA 2020 ini menjadi motivasi kami untuk terus maju dan lebih baik lagi pada masa mendatang,” papar Ade Wahyu dalam kesempatan tersebut.
WIKA dianggap pantas menerima penghargaan tersebut karena dinilai memenuhi kriteria berdasarkan 7 indikaor yang menjadi acuan dewan juri. Di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, WIKA mampu tumbuh secara positif dan tetap menjaga eksistensi bisnis tanpa tergerus ketidakstabilan ekonomi. Pencapaian WIKA dalam tiga bulan pertama mencerminkan kemampuan perseroan dalam menjaga operasi bisnisnya kendati dihadapkan pada sejumlah tantangan akibat pandemi ini.
Hingga sat ini, kondisi keuangan perseroan masih sehat. Hal itu tercermin dari rasio gross gearing dan net gearing yang masing-masing sebesar 1,04x dan 0,59x. Posisi tersebut masih jauh lebih rendah dari batas covenant sebesar 2,50x.
Rasio keuangan yang sehat menjadi langkah awal yang baik bagi perseroan dalam persiapan untuk mengembalikan ritme pembangunan infrastruktur yang sempat terhambat pandemi virus corona. Ini sejalan dengan pemberlakuan transisi dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menuju pemberlakuan new normal nantinya.
WIKA telah melakukan beberapa inovas dan salah satunya adalah kontribusi kontrak baru dari Luar Negeri yang mencapai Rp 1,06 triliun, nilai itu setara dengan 5% terhadap total target kontrak baru tahun 2020. Hingga September 2020, WIKA telah meraih kontrak baru dari luar negeri senilai Rp 112 miliar. Proyek tersebut berasal dari Kepulauan Solomon untuk pembangunan multi purpose sport complex.
Ekspansi bisnis terus dilakukan oleh WIKA meskipun di tengah pandemi, hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perseroan serta dapat mendukung pemerintah dalam percepatan pemulihan perekonomian nasional.