EconomicReview– Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) kembali menebarkan “Semangat Kolaborasi Wujudkan Harapan” dalam mengembangkan UMKM di tanah air, kali ini dengan menggandeng PT Bintang Toedjoe salah
satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia, untuk berkolaborasi dalam pembinaan dan pemasaran produk petani jahe merah binaan YDBA di Lebak, Banten.
Dalam kolaborasi ini, PT Bintang Toedjoe akan membantu petani dengan memberikan pelatihan teknis dan membeli produk petani sesuai dengan standar quality, cost dan delivery (QCD) yang ditetapkan, sedangkan YDBA sendiri akan memastikan petani tersebut menghasilkan produk yang sesuai dengan melakukan pembinaan secara manajerial dan memonitoring kegiatan petani secara rutin.
“YDBA senantiasa melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, komunitas, akademisi maupun pengusaha sebagai salah satu strategi pembinaan UMKM menuju UMKM mandiri. Dalam kolaborasi ini para petani yang diikutsertakan adalah binaan YDBA yang telah beberapa lama diperkenalkan kepada Bintang Toedjoe. YDBA dalam hal ini memberikan pembinaan terkait holtikultura bagaimana pengembangan lanjutan dari jahe merah sehingga hasil dari para petani ini dapat masuk dalam penjualan produk Bintang Toedjoe,” jelas Ketua Pengurus YDBA Sigit P. Kumala dalam sambutannya.
Dilanjutkan Sigit, dalam pembinaan YDBA berpatokan pada QCD, bagaimana meningkatkan jenis kualitasnya, pupuk, benih dan bibit yang baik agar sesuai dengan permintaan ayah angkatnya (Bintang Toedjoe). “Hal ini juga terkait dengan bagaimana upaya petani dapat tepat waktu sesuai dengan standar yang diminta oleh perusahaaan”.
Akan ada sebanyak 30 petani dengan luas lahan siap tanam sekitar 8 dari 27,5 hektar yang akan terlibat dalam program ini. Komitmen kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan MoU oleh Ketua Pengurus YDBA Sigit P. Kumala, Sekretaris Pengurus YDBA Ida R. M. Sigalingging dan Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe Simon Jonatan. Hadir dalam acara ini, yaitu Bendahara Pengurus YDBA, Handoko Pranoto dan Head of BINA PT Bintang Toedjoe Sari Pramadiyanti.
“Yang berpartisipasi dalam kolaborasi kali ini ada 30 petani. Kedepan kami berharap akan ada lebih dari 30 petani. Kerjasama ini durasinya satu tahun namun kemungkinan akan diperpanjang, jika ini berjalan baik, Bintang Toedjeo sebagai ayah angkat akan melanjutkan kerjasama ini,” imbuh Sigit.
Ditempat yang sama Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe, Simon Jonatan, memaparkan terkait pembinaan dalam kolaborasi ini, Bintang Toedjoe masih harus banyak belajar dari astra untuk bagaimana bisa berhubungan dengan UMKM, dan turut bermanfaat dalam keseimbangan bumi. “Harapanya melalui kerjasama kolaborasi ini kami dapat turut menolong para petani. Kami ingin membina mereka agar tidak menjadi orang-orang malas. Dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat”.
Dilanjutkan Simon, kolaborasi dengan YDBA dikarenakan kesamaan visi dan misi, yakni untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Perusahaan sebesar astra saja katanya, mau membina para UMKM, dan bertepatan pula dengan perusahaan Bintang Toedjoe yang juga mengembangkan produk berbahan dasar UMKM ini, yang turut mendukung laju pertumbuhan perusahaan.
“Ketika petani dibina seperti ini, maka kami juga turut ingin menjaga agar supply mereka ke perusahaan tidak menurun, apalagi pada kondisi perekonomian tertentu ada kalanya sangat mengganggu kepada mereka para petani yang notabene sebagian adalah pengusaha kecil. Nah, melalui kolaborasi inilah kami mengupayakan agar mereka petani dikembangkan dengan tetap menjaga kualitas jahe merah ini, sehingga kami akan membeli sesuai dengan harganya, dengan begini perusahaan juga tetap bisa stabil dalam menjalankan produksinya. Dan kami pun akan mampu membeli jahe merah sesuai dengan harga yang wajar,” jelas Simon.
Dalam acara ini juga, Sekretaris Pengurus YDBA turut bercerita mengenai latar belakang
dilakukannya kolaborasi ini, mengapa kolaborasi ini dilakukan, apa manfaat dari program
kolaborasi ini dan apa yang akan dilakukan YDBA ke depan dari program kolaborasi YDBA
bersama PT Bintang Toedjoe.
“Kami tidak memberikan mereka uang, namun, kami memberikan pembinaan bagaimana mereka dapat bekerja dengan baik. Seperti mindset target bekerja 9 bulan, akan diubah menjadi bekerja 6 bulan. YDBA memilih petani Lebak di Banten karena telah lama berkerjasama dengan komunitas petani jahe disana, sehingga hal ini menjadi pilot project untuk mendorong petani agar dapat menjadi pemain utama dirumah sendiri. Kedepan kami akan memperluas lagi jangkauan petani ini jika memang kebutuhan pasar naik signifikan. Kami akan mencari lahan yang lebih luas lagi, misalnya dengan melakukan kerjasama dengan Bintang Toedjoe Group untuk mengembangkan jahe merah ini,” jelas Ida R. M. Sigalingging dalam paparannya.
Diakhir acara MOU, Sigit P. Kumala menyampaikan harapan ke depan melalui kolaborasi ini dapat membantu para petani mendapatkan pasar yang berkelanjutan dengan produk yang sesuai standar, sehingga
dapat mendukung petani Indonesia menuju mandiri, naik kelas dan go global. Sigit juga
berharap, ke depan akan banyak lagi petani yang terlibat dalam program ini.