EconomicReview – BRI Syariah menargetkan pertumbuhan pembiayaan untuk tahun ini sebesar 15-18 persen. Sementara DPK diharapkan tumbuh 20-22 persen. Ini untuk menjaga FDR sekaligus persiapan qanun di Aceh. Ia meyakini qanun Aceh bisa meningkatkan bisnis secara signifikan
Selain itu, strategi lain perusahaan untuk meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah dengan peningkatan dana-dana murah. Tahun 2019 lalu, BRI Syariah telah menekan porsi dana mahal untuk meningkatkan CASA sehingga bisa lebih efisien.
Hingga akhir September 2019 BRI Syariah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 25,6 triliun, tumbuh sebesar 6,46 persen (qoq) atau 20,11 persen (yoy). Sementara peningkatan dana murah melalui tabungan mencapai 5,71 persen.
Tahun 2020 juga menjadi tahun yang bersinar bagi BRI Syariah karena pada ajang Indonesia Corporate Secretary & Communication Award (ICCA) 2020 yang dihelat oleh Majalah Economic Review beberapa waktu lalu sebagai bentuk apresiasi atas kinerja terbaik yang sudah dilakukan BRI Syariah sepanjang tahun 2019 lalu. Indah