EconomicReview-Multi Bintang Indonesia, produsen Bir Bintang dan Heineken® di Indonesia, bersama dengan Yayasan Banksasuci, Aliansi Air DAS Cisadane, dan Pemerintah Kota Tangerang meresmikan instalasi waste trap di hilir Sungai Cisadane sebagai salah satu solusi yang efektif untuk menangani masalah limbah yang mencemari sungai. Hal ini terkait pula akan pentingnya menjaga kelestarian sumber daya air bagi kualitas hidup masyarakat.
Diketahui, pencemaran sumber air di DAS Cisadane disebabkan oleh sampah yang dibuang ke sungai,
yang 84%-nya berasal dari sampah domestik. Tingginya tingkat pencemaran oleh limbah ini
dapat memengaruhi kesehatan dan kualitas hidup masyakarat.
Mengatasi hal ini pemasangan Instalasi waste trap untuk menjerat sampah di sungai agar tidak mengalir ke laut mejadi cara yang tepat. Dimana sampah yang terjerat kemudian dikumpulkan dan dikirim untuk dikelola oleh bank sampah setempat, yang kemudian dapat menjadi penghasilan tambahan bagi masyarakat sekitar.
“Sebagai produsen bir dan minuman nonalkohol yang menggunakan air sebagai bahan dasar utama, kami menyadari bahwa setiap tetesnya sangat penting, dan merupakan tanggung jawab perusahaan untuk turut melindungi sumber daya air. Sejak 2017, Multi Bintang sudah melakukan instalasi waste trap di DAS Cisadane menggunakan bambu dan material bekas pakai untuk
mengumpulkan sampah dari sungai,” jelas Direktur Corporate Affairs Multi Bintang Indonesia, Ika Noviera.
Seiring berjalannya waktu dilanjutkan Ika Noviera, Multi Bintang secara terus-menerus melakukan evaluasi dan
inovasi agar waste trap tersebut bisa semakin efektif dan tahan lama.
Kadis Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Tangerang Decky P. Koesrindartono, yang turut menghadiri acara peresmian waste trap di DAS Cisadane mengungkapkan terimakasihnya kepada Multi Bintang yang menginisiasi dan mendukung program instalasi waste trap tersebut. Karena sebagai wajah depan dari Kota Tangerang, Sungai Cisadane menjadi perhatian khusus dan prioritas bagi Pemerintah Kota Tangerang.

“Inisiatif ini menunjukkan bahwa keterlibatan serta partisipasi masyarakat dan komunitas menjadi hal yang penting di setiap proses pembangunan. Kami dari sisi pemerintah bertugas sebagai enabler yang dapat mendorong partisipasi tersebut agar setiap upaya pembangunan menjadi upaya kita bersama,” ucap Decky P. Koesrindartono.
Pemasangan waste trap di DAS Cisadane kali ini dilakukan oleh tim Pelaksana Waste Trap di bawah naungan komunitas Yayasan Banksasuci, yang merupakan wadah aktivis lingkungan dan pengelola bank sampah di Sungai Cisadane. Waste trap yang dipasang menggunakan bahan dasar pipa PVC dan galvanis yang mengadopsi blueprint desain trash boom dari perusahaan startup lingkungan asal Jerman, Plastic Fischer, yang tersedia secara bebas di sumber terbuka (open source).
“Teknologi yang kami gunakan untuk pembangunan waste trap ini bersifat sangat sederhana dan mudah direplikasi. Kami berharap dengan tersedianya inovasi ini secara terbuka dan terbukti dapat diimplementasi bisa menjadi contoh bagi perusahaan ataupun komunitas lainnya untuk melakukan hal yang serupa,” ujar Ketua Pengurus Yayasan Banksasuci, Ade Yunus.
Pada November 2019 lalu, Multi Bintang bersama Make A Change World juga bekerja sama dengan Plastic Fischer untuk mengembangkan dan memasang trash boom pertama di Bali yang telah terbukti secara efektif dapat menghentikan sampah mengalir ke sungai, saluran air, dan lautan di Bali. Sementara di Sungai Cisadane, waste trap dengan panjang bentangan 60 meter ini merupakan waste trap terpanjang yang menggunakan desain trash boom dari Plastic Fischer.
“Saya sangat senang melihat masyarakat dan komunitas yang terpanggil untuk mengikuti jejak kami dan membangun trash boom menggunakan desain konstruksi dari Plastic Fischer. Saya juga ingin menyampaikan apresiasi kepada Multi
Bintang Indonesia yang telah memberi dukungan penuh kepada Yayasan Banksasuci dalam
menjalankan inisiatif ini,” tutup CEO Plastic Fischer Karsten Hirsch.