EconomicReview – Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali baru saja menerima penghargaan The Big 4 Indonesia Operational Excellence Award untuk Kategori BPD Buku II dengan aset Rp 10 triliun sampai dengan Rp 25 Triliun. Skor yang diperoleh bank kebanggaan masyarakat Bali adalah B – Gold Award (Excellence).
Penghargaan tersebut diserahkan dalam ajang “Indonesia Operational Excellence – Zoominar & Indonesia Operational Excellence Award – III – 2020” (IOEA-III-2020) yang mengangkat tema : ”Enhancing Operational Excellence Facing 21st Global Competition in Industry 4.0 Era through Lean Management”.
Penghargaan IOEA-III-2020 ini merupakan gagasan Majalah Economic Review bersama para Dewan Juri: PQI Consultant, Indonesia-Asia Institute, Ideku Group yang memberikan Apresiasi Tertinggi kepada dunia usaha Indonesia yang memiliki sederet keunggulan, dengan menerapkan operational excellence dengan pendekatan Lean Management dan Lean Thinking.
Selain sebagai bentuk apresiasi, penghargaan ini juga tantangan dalam memacu dan memotivasi perseroan untuk terus mengukir prestasi ke depannya. Indonesia Operational Excellence Award – III – 2020” merupakan ajang penghargaan yang digelar setiap tahunnya oleh Economic Review. Ini adalah bentuk apresiasi terhadap perseroan yang dinilai baik dalam penerapan operasional perusahaan.
Dalam sambutannya, Direktur Operasional BPD Bali IBG Setia Yasa menyampaikan terima kasih atas penghargaan IOEA ini. “Terima kasih kepada Economic Review atas penghargaan ini. Ini akan lebih memotivasi kami untuk terus maju dan berkembang,” paparnya.
BPD Bali merupakan salah satu BPD dengan kinerja yang moncer. Dalam laporan keuangan hingga Desember 2019, tercatat BPD Bali sukses meraih laba Rp569,86 miliar, tumbuh 6,11 persen dibandingkan Desember 2018, yakni sebesar Rp 537,03 miliar. Ini membuktikan bahwa Bank BPD Bali semakin tumbuh dan terus berinovasi.
Di sisi lain, dengan visi dan misi menjadi bank yang kuat, berdaya saing tinggi, dan terkemuka dalam melayani UMKM serta berkontribusi bagi pertumbuhan perekonomian daerah, BPD Bali membuktikan dengan semakin meningkat kredit produktif hingga 43,32 persen dari total portofolio kredit pada Desember 2019.
Tak hanya itu, BPD Bali juga melakukan pengembangan program-program yang inovatif dan bernilai tambah bagi para nasabah, seperti pengembangan Layanan Gerakan Nasional Non Tunai (QRIS dan Kartu Debit), Aliansi dengan Pemda dan Pihak Lainnya (PHR, E-Ticketing, E-Retribusi, Mobile Pos PHR dan E-Link LPD), Pengembangan Infrastruktur (CRM) dan Pengembangan Biller (baik Daerah maupun Nasional).
Khusus untuk penerapan QRIS atau Quick Respon Code Indonesian Standard (QRIS), BPD Bali kini tengah menyasar 17 pasar di Bali bersama 4.000 UMKM-nya untuk bertransaksi melalui aplikasi digital tersebut. Langkah perbaikan dan inovasi ini telah mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga yang cukup signifikan yakni sebesar 11,40 persen, dari Rp 18,01 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp 20,06 triliun pada tahun 2019. Hal ini bisa dilihat dari kontribusi peningkatan peningkatan giro sebesar 63,52 persen (dari Rp 1,73 triliun pada 2018 menjadi Rp 2,84 triliun pada 2019) dan tabungan mengalami peningkatan sebesar 10,77 persen; dari Rp 9,07 triliun pada 2018 menjadi Rp 10,05 triliun pada 2019.
Ke depan, dengan dipeorlehnya penghargaan Indonesia Operational Excellence Award (IOEA-III-2020) ini BPD Bali diharapkan manajemen BPD Bali akan terus melakukan perbaikan kinerjanya dengan mengembangkan kualitas produk, layanan jasa perbankan, dan peningkatan teknologinya. Semua ini untuk memperoleh kepuasan pelanggan yang berimplikasi pada pertumbuhan bisnis BPD Bali, sebagai bank kebanggaan masyarakat Bali dan mendukung pertumbuhan perekonomian Bali.