EconomicReview-PT Sharp Electronics Indonesia gelar webinar pengumuman temuan baru terhadap kemampuan teknologi Plasmacluster yang telah lolos uji dalam menurunkan risiko penularan Novel Coronavirus (SARS-CoV-2) melalui udara pertama di dunia.
“Pengumuman kali ini sekaligus menjadi kontribusi yang dapat dilakukan oleh Sharp dalam membantu menjaga kesehatan konsumen setianya di seluruh dunia. Terlebih lagi dimasa pandemi Covid 19, walaupun belum dapat dipastikan secara valid, namun kemungkinan penyebaran virus dapat terjadi jika keadaan lingkungan mendukung terhadap perkembangan virus tersebut, misalnya kualitas udara yang buruk akibat sirkulasi udara yang tidak baik,” ungkap Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia, Shinji Teraoka.
Diketahui, Sharp Corporation bersama dengan Profesor Jiro Yasuda dari Pusat Penelitian Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Institute of Tropical Medicine, Universitas Nagasaki, Professor Asuka Nanbo (anggota Dewan Perkumpulan Virologi Jepang) Universitas Nagasaki, dan Profesor Hironori Yoshiyama dari Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Shimane (juga anggota Dewan institusi yang dihormati secara internasional dalam penelitian penyakit menular di Jepang untuk pertama kalinya di dunia melakukan penelitian virus corona baru (SARS-CoV-2) melalui perangkat uji virus yang dilengkapi dengan teknologi Plasmacluster dari Sharp. Dalam penelitian ini virus corona baru (SARS-CoV-2) yang melayang di udara disinari oleh ion Plasmacluster selama sekitar 30 detik, hasilnya menunjukan bahwa titer infeksi virus dapat berkurang lebih dari 90%.
Seperti kita ketahui, wabah “penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19)” yang disebabkan oleh virus corona baru (SARS-CoV-2) telah menjadi pandemic global dimana tindakan penanggulangan guna melakukan pencegahan di berbagai bidang harus segera dilakukan.
“Pada tahun 2004, Sharp sudah membuktikan keefektifan dari teknologi Plasmacluster terhadap anggota keluarga virus Corona. Dan di tahun 2020 Sharp telah memastikan bahwa Ion Plasmacluster yang dimilikinya juga efektif melawan “virus korona baru” (SARS-CoV-2) yang mengambang di udara,” papar SAS Global Plasmacluster Equipment Product Planning Division General Manager, Hiromasa Okajima.
Ia melanjutkan, sejak tahun 2000, Sharp telah mempromosikan ‘Pemasaran Akademik’ guna membuktikan keefektifan teknologi Plasmacluster dengan bekerja sama dengan tiga puluh lembaga penelitian independen pihak ketiga di delapan negara dunia. Sejauh ini, banyak lembaga penelitian independen yang bekerjasama dengan Sharp telah membuktikan secara klinis kemampuan Plasmacluster dalam menekan aktivitas zat berbahaya termasuk virus influenza pandemi baru, bakteri yang resistan terhadap obat, dan alergen tungau, serta mengurangi tingkat peradangan bronkial pada anak-anak penderita asma. Pada saat yang sama, keamanan ion Plasmacluster juga telah dikonfirmasi oleh lembaga penelitian terhadap tubuh manusia.
“Kedepannya, Sharp akan terus berkontribusi kepada kesehatan masyarakat dengan melakukan berbagai penelitian dengan memverifikasi berbagai aplikasi teknologi Plasmacluster guna menunjukkan keefektifan Ion Plasmacluster bagi kesehatan masyarakat dunia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Sharp dengan beberapa ilmuwan dari universitas di Jepang terbukti Plasmacluster bisa menegatifkan atau menonaktifkan virus corona baru,” tambah Hiromasa Okajima.
Dalam penelitiannya, Dr. Jiro Yasuda, Profesor Pusat Penelitian Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Universitas Nagasaki selaku kepala dalam penelitian ini menyatakan penggunaan disinfektan seperti alkohol dan deterjen (surfaktan) sangat efektif untuk penanggulangan virus yang melekat (adhesive), namun belum ada penanggulangan efektif untuk mengurangi risiko infeksi yang dimediasi oleh aerosol (mikrodroplet) selain memakai masker, namun dengan penelitian ini dapat dipastikan jika teknologi Plasmacluster terbukti dapat menonaktifkan virus corona jenis baru yang tersuspensi di udara, sehingga diharapkan dapat menurunkan resiko terinfeksi virus tidak hanya di rumah, perkantoran, kendaraan, tetapi juga di ruang fisik seperti institusi medis.
Head Section PCI Product Strategy Group Sharp Indonesia, Yudha Hari Putra, menjelaskan plasmacluster dihasilkan oleh ion generator. Alat ini menghasilkan ion positif dan ion negatif yang berasal dari molekul air dan oksigen menggunakan elektroda positif dan elektroda negatif. Ketika ion-ion tersebut tercipta, mereka akan menyebar ke seluruh ruangan dan menempel pada bagian virus atau bakteri. Ion kemudian akan memecah virus atau bakteri dan membuatnya tidak aktif. “Plasmacluster efektif menekan perkembangan virus, jamur, dan bakteri khususnya di daerah dengan kelembapan tinggi,” kata Yudha.