EconomicReview – Bank Indonesia (BI) membuka kesempatan kepada masyarakat untuk memberikan masukan atau pandangan atas konsep Pengembangan Rupiah Digital. Sebagaimana tertuang dalam Consultative Paper Rupiah Digital Tahap I, yang diterbitkan pada (31/1) dengan judul “Proyek Garuda: Wholesale Rupiah Digital Cash Ledger”.
“Consultative Paper ini merupakan tindak lanjut dari penerbitan White Paper Proyek Garuda yang diluncurkan Bank Indonesia pada 30 November 2022. Ini juga merupakan desain pengembangan Rupiah Digital di tahapan immediate state, yaitu wholesale Rupiah Digital cash ledger,” ujar Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono.
Project Garuda adalah sebuah inisiatif yang mencakup upaya untuk mengeksplorasi desain yang optimal untuk CBDC Indonesia, atau Rupiah Digital. Rupiah Digital merupakan kontribusi Bank Indonesia kepada bangsa dalam upaya menjaga kedaulatan Rupiah di era digital.
Proyek ini memperkuat inisiatif Bank Indonesia sebelumnya dalam memajukan transformasi digital di Indonesia. Ini sesuai dengan tujuan bersama untuk mencapai integrasi ekonomi dan keuangan secara menyeluruh, yang telah dipromosikan melalui Cetak Biru Sistem Pembayaran Indonesia 2025 (BSPI 2025) dan Cetak Biru Pengembangan Pasar Uang 2025 (BPPU 2025).
Masyarakat dapat memberikan masukan atau pandangan atas Consultative Paper Rupiah Digital Tahap I pada dua bahasan. Pertama tentang Fungsionalitas. Ini mencakup akses, penerbitan/pemusnahan, transfer dana, serta kapabilitas teknis & aspek 3I (integrated, interconnected, dan interoperable). Kedua tentang Pertimbangan Umum. Ini mencakup teknologi: skalabilitas dan resiliensi serta implikasi terhadap sistem pembayaran, sistem keuangan, dan moneter.
White Paper: Rupiah Digital
Sebagai langkah awal, Bank Indonesia menerbitkan buku putih mengenai pengembangan Rupiah Digital pada tanggal 30 November 2022. Buku Putih ini menguraikan desain tingkat tinggi untuk Rupiah Digital di bawah payung Proyek Garuda serta memulai komunikasi publik mengenai rencana pengembangan Rupiah Digital.
Buku Putih ini menjelaskan antara lain konfigurasi desain Rupiah Digital yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Kemudian fitur-fitur desain Rupiah Digital yang dapat mendorong model-model bisnis baru, arsitektur teknologi Rupiah Digital. Terakhir, dukungan regulasi dan kebijakan untuk implementasi desain Rupiah Digital.
Mengingat implikasinya yang luas, inisiatif berskala nasional ini membutuhkan upaya sinergis dalam perumusan dan implementasinya. Demikian pula, sinergi dengan komunitas bank sentral internasional dan organisasi internasional sangat diperlukan untuk memastikan keselarasan desain Rupiah Digital dengan berbagai inisiatif interoperabilitas transaksi lintas batas.
Sebagaimana dimuat dalam White Paper, sekuens pada setiap tahapan Pengembangan Rupiah Digital, baik pada tahapan immediate state, intermediate state maupun end state terdiri dari: Consultative Paper dan FGD; kemudian Eksperimen Teknologi (proof of concept); Prototyping; Piloting/sandboxing; serta Review atas stance kebijakan.