EconomicReview-Mengikuti arahan pemerintah untuk terus mendorong perusahaan besar berkolaborasi dan memberi kesempatan UMKM Indonesia untuk terlibat dalam supply chain, Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) terus melakukan kolaborasi, salah satunya dengan PT Astra Honda Motor (PT AHM) untuk melibatkan UMKM binaan YDBA menjadi supply chain PT AHM.
Melalui kegiatan #YukExplore UMKM Indonesia yang diselenggarakan YDBA secara virtual, dua UMKM Manufaktur binaan YDBA, yaitu CV Adiwijaya Teknik yang berlokasi di Citeureup Bogor dan PT FNF Metalindo Utama yang berlokasi di Tegal, berbagi cerita mengenai inovasi, tantangan dan dampak menjadi bagian dari supply chain PT AHM.
Hadir dalam kegiatan #YukExplore UMKM Indonesia, yaitu Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala; Bendahara Pengurus YDBA, Handoko Pranoto; Advisor YDBA, Tonny Sumartono, Division Head Quality Technology PT Astra Honda Motor, Setyo Budi Anang Yuliarto; Koordinator Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) YDBA di Tarikolot Bogor, Anugrah dan Koordinator LPB YDBA di Tegal, Suyanto.
Sigit P. Kumala menyampaikan harapan dari kolaborasi supply chain antara perusahaan besar dan UMKM binaan YDBA yang diharapkan tidak hanya menguntungkan bagi UMKM sebagai supplier, tetapi juga menguntungkan bagi perusahaan besar sebagai customer-nya.
“Kami terus mendorong kolaborasi, dan tentunya kami harapkan ada lebih banyak lagi UMKM binaan YDBA yang juga akan turut ambil bagian terlibat menjadi supply chain bagi perusahaan-perusahaan besar lainnya, tak hanya dalam kategori manufaktur namu UMKm berbasis produk lainnya juga kami arahkan untuk berkolaborasi. Terntunya hal ini turut didukung oleh produk UMKM yang memiliki standar QCD (quality, cost, delivery) sehingga dapat memenuhi kebutuhan perusahaan tersebut,” ungkap Sigit P Kumala.
Selain itu, Setyo Budi Anang Yuliarto menceritakan komitmen PT AHM dalam memberikan kontribusi bagi masyarakat Indonesia, termasuk UMKM, terlebih PT AHM memiliki kompetensi yang dapat dibagikan kepada UMKM Manufaktur di Indonesia. Anang juga bercerita, pengalaman PT AHM dan YDBA dalam membina UMKM dan memfasilitasi UMKM memasok produknya ke tier 1 PT AHM dengan memenuhi standar QCD yang telah ditetapkan.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, pemilik CV Adiwijaya Teknik, Sutino dalam #YukExplore UMKM Indonesia menyampaikan, bahwa menjadi bagian dari supply chain PT AHM ini tentu memberikan manfaat bukan hanya secara ekonomi, tetapi juga secara kompetensi yang mendukung CV Adiwijaya dapat menghasilkan produk ber-QCD.
Ia pun menceritakan saat didirikan cabang YDBA atau disebut Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) di wilayah Tarikolot Bogor, CV Adiwijaya Teknik bergabung menjadi binaan dari LPB YDBA tersebut. Dan disini pulalah perusahaan yang ia pimpin mulai berkembang hingga besar seperti saat ini.
“Melalui LPB, perusahaan kami yang berada di wilayah Citeureup ini mengikuti berbagai pelatihan dan pendampingan baik manajemen maupun teknis serta mengikuti berbagai program benchmark ke perusahaan besar. Dan melalui program kolaborasi YDBA dan PT AHM, pada tahun 2020 CV Adiwijaya Teknik dipercaya menjadi supply chain dari PT AHM,” ungkapnya seraya bersyukur.
Hal yang sama turut diungkapkan oleh Direktur PT FNF Metalindo Utama, Faizal Amri Elfaz ia memaparkan untuk menjadi supply chain PT AHM, PT FNF Melalindo Utama harus melakukan beberapa improvement melalui berbagai kegiatan pembinaan yang diadakan YDBA, seperti Pelatihan Basic Mentality untuk menanamkan mindset dan pelatihan dan pendampingan lainnya untuk dapat menerapkan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) serta melaksanakan manajemen produksi yang efektif.
Pada tahun 2010 PT FNF Metalindo Utama bawah kepemimpinannya, Elfas mencoba memperluas relasi dengan aktif menjadi binaan LPB YDBA di Kabupaten Tegal. Bukan hanya itu, Elfas juga melakukan inovasi dengan memproduksi komponen otomotif baik roda-2 maupun roda-4.
“Sejak tahun 2015, PT FNF Metalindo Utama dipercaya menjadi supply chain perusahaan besar di bidang otomotif. Bermula hanya memiliki 1 customer bidang otomotif di tahun 2017, saat ini PT FNF Metalindo Utama memiliki 6 customer yang merupakan perusahaan besar tier 1 dari PT AHM dan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT TMMIN),” imbuh Elfas.