EconomicReview – Dalam perhelatan Indonesia Finance Award (IFA) 2024 dari Economic Review yang digelar di Jakarta belum lama ini. PT Maybank Indonesia Finance (Maybank Finance) sukses memperoleh penghargaan sebagai The Best Indonesia Finance for Multifinance – Private Company 2024 (PLATINUM Award – Very Excellent – Kategori aset Rp 1 – 10 Triliun).
Penghargaan ini diberikan kepada Maybank Finance atas prestasi finansial yang berhasil dicapai selama tahun 2023, dengan peningkatan signifikan di berbagai indikator keuangan. Perseroan mampu memberikan kinerja yang optimal di tengah kondisi yang menantang di tahun 2023.
Perseroan telah menerapkan berbagai strategi yang tepat guna mengoptimalkan peluang yang ada sambil mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi. Strategi bisnis yang tersebut diterapkan Perseroan difokuskan untuk meningkatkan pangsa pasar dan keunggulan kompetitif Perseroan.
Saat ini, saham Maybank Finance dimiliki oleh Bank Maybank Indonesia Tbk sebesar 99,99% dan sisanya, 0,01% dimiliki oleh Koperasi Karyawan Bank Internasional Indonesia.

Dikutip dari laporan keuangan per Desember 2023 di laman resmi perseroan, Maybank Indonesia Finance mencatatkan kinerja yang cukup stabil. Peseroan mencatatkan laba tahun berjalan sebanyak Rp443 miliar pada 2023. Perolehan laba tersebut meningkat 0,51% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp440 miliar.
Sementara total pendapatan yang diperoleh mencapai Rp1,09 triliun yang mana naik 6,08% dibandingkan pada 2022 yakni Rp1,03 triliun. Di sisi lain, total beban yang ditanggung juga meningkat 12,3% yoy menjadi Rp528 miliar dari sebelumnya Rp469 miliar. Dari sisi ekuitas perseroan menguat menjadi Rp3,69 triliun pada 2023. Angka tersebut meningkat 7,77% yoy dibandingkan Rp3,43 triliun pada 2022.
Sementara itu, liabilitas yang ditanggung juga semakin banyak di mana meningkat 11,6% yoy menjadi Rp4,3 triliun pada 2023 dari sebelumnya Rp3,92 triliun pada 2022. Total aset perseroan mencapai Rp8,07 triliun, yang mana meningkat 9,84% yoy dari sebelumnya Rp7,35 triliun.
Sepanjang tahun 2023, Perusahaan pembiayaan roda empat ini telah membukukan kenaikan pembiayaan sebesar 8,5% menjadi Rp 7,72 triliun dari Rp 7,12 triliun dari tahun sebelumnya. Kenaikan ini sejalan dengan tren peningkatan daya beli konsumen.
Untuk laba sebelum pajak di tahun 2023, naik tipis sebesar 0,9% menjadi sebesar Rp 571 miliar dari Rp 566 miliar. Rasio kredit macet tercatat sebesar 0,2% secara gross, naik dari periode sama tahun 2022 sebesar 0,1%.