EconomicReview – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (4/11/2024) diprediksi fluktuatif namun akan ditutup melemah di rentang Rp15.720-Rp15.790.
Pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (1/11), rupiah ditutup turun 0,22% ke level Rp15.732 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS menguat 0,12% ke 104,09.
Ibrahim Assuaibi mengatakan sentimen kurs datang dari belanja konsumen AS yang meningkat sedikit lebih banyak dari yang diharapkan pada bulan September. Hal ini menempatkan ekonomi Negeri Paman Sam pada lintasan pertumbuhan yang lebih tinggi menuju tiga bulan
“Dari China, aktivitas manufaktur kembali tumbuh pada bulan Oktober. Aktivitas manufaktur China meningkat pada bulan Oktober untuk pertama kalinya dalam enam bulan,” kata Ibrahim, Jumat (1/11/2024).
Sedangkan dari domestik, BPS mencatat inflasi Oktober 2024 sebesar 1,71% secara tahunan (YoY) dan 0,08% secara bulanan. Hal ini mengakhiri tren deflasi lima bulan beruntun. Secara bulanan, Indonesia pada Oktober 2024 mencatatkan inflasi sebesar 0,08%. Indeks harga konsumen (IHK) naik ke level 106,01 pada Oktober 2024, dari 105,93 pada September 2024.
Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan inflasi sebesar 0,94% dan memberikan andil inflasi 0,06%. Sementara itu, komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan yang memberikan andil inflasi sebesar 0,06%.
Seiring dengan sentimen-sentimen tersebut, Ibrahm memproyeksikan rupiah pada perdagangan hari ini, Senin (4/11) akan bergerak fluktuatif, tetapi ditutup melemah pada rentang Rp15.720-Rp15.790 per dolar AS.
Sumber : Bisnis Indonesia