EconomicReview – Amerika Serikat (AS) akan menggelar pemilihan presiden (pilpres) pada Selasa (5/11/2024) waktu setempat.
Sehari menjelang pemungutan suara, hasil survei The New York Times/Siena College Poll menunjukkan calon presiden Kamala Harris unggul di banyak negara bagian dibandingkan rivalnya; Donald Trump.
Menurut hasil survei tersebut, Harris—calon presiden Partai Demokrat unggul di Nevada, North Carolina, Wisconsin, dan Georgia.
Masih menurut hasil survei, kedua capres imbang di Pennsylvania dan Michigan. Kedua capres memiliki beberapa jalur yang tersedia untuk meraih 270 suara Electoral College yang dibutuhkan untuk mengeklaim kemenangan pilpres, dengan asumsi bahwa hasil survei tidak secara drastis meremehkan dukungan untuk salah satu atau yang lain.
Dalam persaingan yang begitu ketat, bahkan kesalahan survei sistemik yang kecil dapat mengarahkan persaingan secara meyakinkan ke salah satu arah. Namun, ada tanda-tanda bahwa para penentu yang terlambat mulai berpihak pada Harris. Di antara 8 persen pemilih yang mengatakan bahwa mereka baru saja memutuskan suara mereka, dia memenangkan kelompok tersebut dengan 55 persen berbanding 44 persen.
Sekitar 40 persen dari mereka yang disurvei oleh survei New York Times/Siena di tujuh negara bagian mengatakan bahwa mereka telah memberikan suara.
Trump—capres Partai Republik—hanya unggul di Arizona, menurut hasil survei tersebut.
Menurut para ahli strategi di kedua kubu mengatakan persaingan kini imbang, yang menunjukkan persaingan yang semakin ketat di tiga negara bagian.