EconomicReview-PT Bank BNI (Persero) Tbk mendapatkan apresiasi tertinggi dengan predikat The Best of The Best (Juara Umum) Platinum Award kategori Public Company dengan score 92,00 dalam ajang bergengsi Indonesia Enterprise Risk Management Award‐VI‐2024 yang diadakan oleh media bisnis Economic Review di Hotel Amos Cozy, Jumat 18 Januari 2024 lalu. Penghargaan ini berdasarkan penilaian juri terhadap kinerja Risk Management, Finance dari data perusahaan yang diperoleh dari website, Annual Report 2022, laporan keuangan 2022 yang telah dipublikasikan.
Dari 7 kategori yang ada, Bank BNI meraih score tertinggi dari yang lainnya, dan berhak mendapatan predikat Juara Umum. Adapun yang menjadi dewan juri Dr. Dewi Hanggaraeni, MBA, CA, CACP (Dekan FEB dan FKD Universitas Pertamina, Ketua Umum Perhimpunan Penggiat Tatakelolaa, Risiko dn Kepatuhan) serta anggotanya Alan Yazid Bbus, MB (Wakil Ketua Perhimpunan Penggiat Tatakelola, Risiko dan Kepatuhan Indonesia).
Kategori yang dinilai dalam penjurian ini di antaranya manajemen risiko seperti lingkungan internal dan sarana, identifikasi risiko, penilaian risiko, tanggapan risiko, pemantauan dan evaluasi serta kecukupan kualitas dan kuantitas yang membawahi manajemen risiko (sertifikasi, latar belakang pendidikan dan pengalaman). Juga audit dan audit internal, hukum dan reputasi serta finance.
“Terimakasih kepada Economic Review atas penghargaan ini. Alhamdulillah ini adalah hasil kerja keras kami, komitmen antar Bank BNI, komeitmen antara manajemen dan tim dan seluruh bagian agar tetap fokus untuk selalu memantau resiko,” ujar perwakilan Bank BNI saat menerima award ini,.
Tata kelola manajemen risiko operasional telah diimplementasikan BNI di mana segenap unit bisnis dan unit pendukung baik di dalam maupun di luar negeri, berperan sebagai Risk Owner atau Risk Taker yang merupakan first line of defense. Implementasi tersebut didukung dengan second line of defense yang dijalankan oleh Divisi Manajemen Risiko Bank, Divisi Kepatuhan, serta Divisi Tata Kelola Kebijakan sebagai Risk Control Unit dan third line of defense yaitu Satuan Audit Internal sebagai Risk Assurance Unit.
Manajemen risiko operasional BNI terdiri dari 5 (lima) proses utama yangcberkesinambungan yaitu identifikasi, penilaian, pengukuran, pemantauan danpengendalian.
Untuk membantu proses pengelolaan risiko operasional yang dilakukan oleh setiap unit kerja, BNI telah mengembangkan perangkat manajemen risiko operasional (operational risk management tool) berbasis web (web-based) yang diberi nama New PERISKOP (Perangkat Risiko Operasional). New PERISKOP mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu mensosialisasikan Budaya Risiko serta meningkatkan Kesadaran Risiko karena terdapat 4 (empat) proses utama dalam pengelolaan risiko operasional yang menggunakan perangkat ini yaitu Risk Control Self Assessment (RCSA), Loss Event Database (LED) dan Key Risk Indicator (KRI), dan Business Continuity Management (BCM).
Dalam kondisi bencana (disaster), BNI telah menyiapkan organisasi spesifik berupa Crisis Management Team (CMT) dan Emergency Task Force (ETF) yang dipimpin oleh Executive Management Team (EMT)/ Pimpinan Tertinggi Unit sebagai koordinator yang memiliki level kewenangan tertinggi. CMT/ ETF akan aktif apabila Executive Management Team (EMT) selaku pimpinan tertinggi dari CMT/ ETF menyatakan deklarasi kondisi status darurat/bencana.