EconomicReview-Bank BCA Syariah (BCA Syariah), dianugerahi kemenangan dengan predikat 1st The Best Sharia Bank Company (BUKU II) dalam ajang Indonesia Finance Award III 2020 (IFA-III-2020). BCA Syariah dalam perjalanannya senantiasa memperhatikan perkembangan kondisi eksternal maupun internal dalam menetapkan kebijakan strategis, tetap adaptif dengan perubahan, mencermati peluang pertumbuhan dan di saat yang sama mengelola risiko yang ada.
Tahun 2019, memberikan tantangan dan sekaligus peluang bagi industri perbankan Indonesia dan BCA Syariah khususnya. Hal ini senantiasa dimplementasikan oleh BCA Syariah melalui kebijakan strategis secara hati-hati yang diarahkan pada upaya mempertahankan portofolio pembiayaan dan dana yang berkualitas, menjaga permodalan yang kuat dan mengelola posisi likuiditas yang sehat. Semua upaya yang dilakukan BCA Syariah bertujuan menjaga momentum pertumbuhan yang berkualitas dan pengembangan bisnis Bank dalam jangka panjang.
Komitmen untuk memberikan solusi produk dan layanan perbankan syariah bagi masyarakat serta memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan senantiasa menjadi motivasi BCA Syariah dalam memberikan upaya yang optimal. Dari sisi ekste BCA Syariah secara konsisten berupaya untuk terus mencermati perkembangan kondisi perekonomian dan peluang pertumbuhan bisnis yang ada. Sementara dari sisi internal, BCA Syariah tak henti berupaya membangun fondasi melalui pengembangan SDM dan infrastruktur yang andal serta pengelolaan risiko yang dihadapi oleh Bank.
Bank BCA Syariah (BCA Syariah) menutup 2019 dengan pertumbuhan positif di atas industri perbankan syariah. Berkat berbagai upaya dan strategi yang telah dilakukan, BCA Syariah mampu menunjukkan kinerja yang menggembirakan sebagai berikut; Total aset tercatat sebesar Rp8.634,4 miliar atau tumbuh 22,2% (yoy) dari tahun sebelumnya sebesar Rp7.064,0 miliar; Pembiayaan mencapai Rp5.645,4 miliar atau tumbuh 15,2% (yoy) dari tahun sebelumnya sebesar Rp4.899,7 miliar. Pertumbuhan pembiayaan diimbangi dengan upaya untuk menjaga kualitasnya. Tingkat NPF berada pada angka 0,58% secara gross dan 0,26% secara nett yang mencerminkan kondisi portofolio BCAS yang sehat;
Selanjutnya, DPK mencapai Rp6.204,9 miliar atau tumbuh 12,7% (yoy) dari tahun sebelumnya Rp5.506,1 miliar. Baik pembiayaan maupun DPK, keduanya menunjukkan pertumbuhan bersih (net incremental) berkisar Rp700,0 miliar; Laba sebelum pajak Bank mengalami peningkatan sebesar Rp83,3 miliar atau tumbuh 15,1% (yoy) dari tahun sebelumnya. Seiring dengan meningkatnya laba sebelum pajak maka laba bersih tercatat meningkat menjadi sebesar Rp67,2 miliar atau tumbuh 15,1% (yoy) dari tahun sebelumnya Rp58,4 miliar.
Penambahan fitur-fitur pada kanal perbankan elektronik juga menjadi salah satu strategi BCA Syariah dalam memperluas jangkauan layanan. Hasilnya, jumlah pengguna/user dan jumlah transaksi meningkat signifikan. Total frekuensi transaksi BCA Syariah mobile dan Klik BCA Syariah sampai dengan Desember 2019 mencapai lebih dari 1 juta transaksi. BCA Syariah terus berupaya untuk mempertahankan pertumbuhan yang berkualitas secara berkesinambungan. Dengan komitmen untuk menjalankan fungsi intermediasi secara optimal dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian, BCA Syariah optimis untuk dapat meraih pertumbuhan antara 10-15% di tahun 2020.