EconomicReview-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali dinilai menjadi perusahaan terbaik dalam ajang penghargaan bergengsi Indonesia Enterprises Risk Management-IV‐2021 ( IERMA‐IV‐2021) yang selenggarakan oleh Media Economic Review, dengan menyabet dua penghargaan predikat yakni sebagai Best of The Best of Year Indonesia Enterprise Risk Management -IV-2021, Kategori: Juara Umum, dan 1st The Best Indonesia Enterprise Risk Management-IV-2021, Kategori:Bank SOE’s-Public Company-BUKU 4-Asset> Rp500T. Bank BNI dinilai telah mampu melakukan perbaikan manajemen risiko dan tata kelola untuk meningkatkan kualitas aset, mencetak ahli di sektor industri, dan memberikan solusi lebih terintegrasi serta meninjau kembali segmentasi nasabah.
Bank BNI dalam pengembangannya terus memperkuat fundamental dan menggulirkan transformasi bisnis, agar bank BUMN ini tetap tumbuh berkelanjutan menyambut tahun 2021. Ditahun 2021 BNI berinisiatif melakukan transformasi yang digulirkan Januari 2021 lalu untuk mengakselerasi peningkatan kinerja keuangan secara berkelanjutan dan menyempurnakan rencana jangka panjang.

Adapun program transformasi tersebut berbasiskan nilai BNI RACE yakni kepanjangan dari Risk, Culture, Agile, Collaboration dan Execution Oriented. BNI optimis pengimplementasian program-program tersebut akan mendorong perseroan mampu bersaing dengan kompetitor dan bersiap melaju lebih kencang, BNI yakin perbaikan manajemen risiko dan tata kelola mempu meningkatkan kualitas aset, mencetak ahli di sektor industri, dan memberikan solusi lebih terintegrasi serta meninjau kembali segmentasi nasabah.
Bank BUMN juga terus fokus pada top tier korporasi internasional, bisnis komersial dan Usaha Kecil Menengah (UKM) pada rantai nilai nasabah korporasi dan ekosistem. Sedangkan bisnis konsumer akan diperkuat dengan digitalisasi, mengoptimalkan rantai nilai terutama nasabah utama, termasuk meningkatkan dana murah (CASA) dan meningkatkan kontribusi perusahaan anak. Adapun salah satu rencana yang kini sedang dimatangkan adalah mendirikan kantor BNI Sekuritas di Singapura yang diharapkan melengkapi kebutuhan nasabah korporasi
BNI berkomitmen untuk menyalurkan kredit namun dengan menjalankan prinsip kehati-hatian yang tercermin dari upaya perusahaan untuk menjaga rasio kredit bermasalah (non performing loan-NPL) dalam tingkat yang aman. “Jadi yang dikhawatirkan memang terkait nasabah yang direstrukturisasi ini. Oleh karena itu, kita pantau terus secara rutin, kita adakan questionnaire melihat kemampuan mereka, sehingga perlahan-lahan kita bagi, yang mana yang high risk, moderat,. dan low risk. Kami kelompokan supaya BNI punya pencadangan yang cukup apabila terjadi NPL,” ujar Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengutip cnbcIndonesia.

Tercata penyaluran kredit konsumer BNI mulai menunjukkan perbaikan hingga kuartal IV-2020 atau tumbuh 2,9%.Berdasarkan data, penyaluran kredit konsumer BNI sepanjang 2020 tercatat sebanyak Rp 89,9 triliun. Angka ini naik 4,7% dibanding dengan tahun sebelumnya.Penyaluran kredit konsumer memang menuju arah perbaikan. Terbukti dari penyaluran KPR tercatat naik 1,1% hingga kuartal IV-2020 atau naik 4,3% sepanjang 2020 dibanding tahun sebelumnya. Total penyaluran KPR sepanjang 2020 tercatat Rp 46 triliun.
Berikutnya, pinjaman payroll BNI juga tercatat masih tumbuh 4,5% hingga kuartal IV-2020 atau naik 14,3% sepanjang 2020. Secara total angka pinjaman payroll ini mencapai Rp 30,3 triliun. Sementara itu, penyaluran kredit korporasi, pertumbuhannya naik 0,2% hingga kuartal IV-2020. Adapun penyaluran kredit korporasi BNI tercatat sebesar Rp 461,7 triliun sepanjang 2020.
Sementara itu, Pada 2020, BNI mencatatkan Loan to deposit ratio (LDR) sebesar 87,3% jauh lebih longgar dibandingkan 2019 yang mencapai 91,5% dan 2018 yang mencapai 88,8%. Dengan LDR yang cukup rendah ini, artinya BBNI pun memiliki likuiditas yang cukup untuk gencar dalam penyaluran kredit. Hal ini juga didukung oleh kenaikan dana pihak ketiga (DPK) yang sepanjang tahun lalu menjadi Rp 679,45 triliun, naik 10,6% dari 2019 senilai Rp 614,31 triliun.