EconomicReview-PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berhasil meraih penghargaan 2nd. The Best Human Capital in State Owned Enterprises Company, dengan nilai Platinum Award – ( Score : 93.50) dalam ajang bergengsi Indonesia Human Capital Award VI-2020, yang diselenggakan oleh majalah Economic Review. PLN dinilai telah mampu menghadirkan Insan PLN yang berintegritas dan senantiasa unggul dalam mengelola operasi serta bisnisnya.
Dalam pengembangan bisnisnya, PLN mengusung Transformasi Power Beyond Generations. Melalui transformasi ini, PLN bertekad menjadi Perusahaan Penyedia Energi Listrik terbaik se-Asia Tenggara dan pilihan utama konsumen sebagai solusi penyediaan energi. Prinsip Tumbuh Berkembang dengan Integritas dan Keunggulan (TERBAIK) adalah keyakinan dasar yang berisi filosofi dasar bagi setiap insan PLN bahwa kemajuan PLN disebabkan oleh Insan PLN yang berintegritas dan senantiasa unggul dalam mengelola operasi serta bisnisnya.
Direktur Human Capital dan Management PT PLN (Persero) Syofvi Felienty Roekman mengatakan keberhasilan PLN untuk menjadi perusahaan dengan kualitas kelas dunia tidak hanya ditentukan oleh banyaknya tangible asset yang dimiliki, tetapi juga dipengaruhi oleh kompetensi human capital yang dimiliki sebagai salah satu intangible asset yang berharga. Semakin tinggi kualitas dan tingkat pengetahuan human capital yang dapat ditransformasikan menjadi pengetahuan organisasi, maka akan semakin mudah bagi PLN untuk menghasilkan inovasi dan keunggulan kompetitif di industrinya.
“Setiap insan PLN, di posisi apapun, diharapkan senantiasa bekerja secara profesional dengan memegang teguh integritas, bertanggung jawab, memiliki rasa memiliki atas semua tugas dan target kinerja yang diembannya, menghindari potensi konflik kepentingan dalam bentuk apapun, dan berorientasi pada hasil namun patuh terhadap ketentuan yang berlaku,” ujar Syofvi.
Syofvi menyampaikan bahwa PLN merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertanggung jawab menyediakan listrik di seluruh Indonesia. Saat ini PLN memiliki kurang lebih 46.000 pegawai dengan sekitar 8.000-9.000 di antaranya bekerja di 10 anak perusahaan. Sumber daya manusia (SDM) PLN yang terbesar ada di sektor pembangkitan, transmisi, dan distribusi yakni berjumlah hampir 62 persen dari total SDM PLN. Sektor bisnis dan komersial menempati urutan kedua dengan total 18,7 persen dari total SDM.
“Bisnis utama kami adalah pembangkitan, transmisi, dan distribusi listrik di Indonesia. Berkembangnya bagian bisnis komersial merefleksikan organisasi PLN yang baru. PLN mengubah pendekatan bisnis dari sebelumnya yang supply-driven menjadi demand-driven. Karena suplainya sudah berlebih dan permintaannya turun, terlebih saat ini kita sedang dihantam Covid-19. Oleh karena itu, kami akan terus memperbesar tim untuk bisnis dan komersial sebagai bagian dari strategi ke depan,” jelasnya.
PLN mengembangkan sistem pembelajaran berjenjang sesuai kebutuhan organisasi, dimana jenis pelatihan terbagi atas beberapa jenjang mulai dari pelatihan khusus operasional hingga pelatihan manajerial. Program pendidikan dan pelatihan meliputi seminar dan kursus yang dilaksanakan baik di dalam dan luar negeri, yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pegawai.
“Budaya Perusahaan memiliki peranan penting dalam mengelola Human Capital Management guna mencapai visi, misi, dan target perusahaan. Budaya Perusahaan kami adalah Program unggul yang terus digalakkan PLN untuk mendukung program strategis PLN untuk menjadikan mindset, values, dan beliefs PLN menjadi standar dan identitas bagi perusahaan serta profesional bagi pegawai,” tutup Syofvi.
Untuk diketahui pada tahun 2019, jumlah pegawai PLN berjumlah 54.129 orang yang terdiri dari 45.061 pegawai holding dan 9.068 pegawai anak perusahaan. Jumlah pegawai (holding) tersebut terdiri dari 36.559 pegawai laki-laki (81%) dan 8.502 pegawai perempuan (19%). Perusahaan menerapkan prinsip kesetaraan gender sebagai bagian dari kebijakan non-diskriminasi.